PENASULTRA.ID, KONAWE UTARA – Daaz Bara Lestari Tbk (Daaz Group) mengadakan penanaman 5000 bibit mangrove di Kawasan Wisata Air Panas Desa Wawolesea, Kecamatan Wawolesea, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis 26 Juni 2025.
Penanaman pohon ini melibatkan lintas stakeholder, antara lain Himpunan Mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Haluoleo (UHO).
Kemudian Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Konut, Dinas Pariwisata (Dispar) Konut, dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Konut. Lalu Camat Wawolesea, Danramil dan Polsek Wawolesea, aparatur desa dan masyarakat setempat, serta para Kepala Desa di lingkungan Kecamatan Wawolesea.
Direktur Daaz Group, Irawan Sigit Subekti mengatakan, kegiatan penghijauan kawasan pesisir dirancang sebagai kontribusi nyata perusahaan dalam melestarikan ekosistem pesisir yang kian terancam akibat berbagai tekanan lingkungan.
Program ini tidak hanya fokus pada penanaman, tetapi juga melibatkan masyarakat lokal dalam pelatihan pembibitan, pemeliharaan, dan monitoring mangrove secara berkala.
“Kami menanam 5000 bibit mangrove pada 400 meter lebar pantai. Kami melibatkan masyarakat 5-10 orang nanti untuk menjaga mangrove dibantu pihak UHO untuk mengawasi dan membimbing masyarakat,” kata Irawan.
Menurutnya, inisiatif aksi penanaman mangrove dijalankan Daaz Group menyentuh tiga aspek utama keberlanjutan yakni lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Program Mangrove Sustainability Initiative juga secara langsung berkontribusi terhadap pencapaian sejumlah tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), di antaranya SDG 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim, SDG 14 tentang Ekosistem Laut, dan SDG 15 mengenai Kehidupan di Darat.
Melalui program Mangrove Sustainability Initiative, Daaz Group menunjukkan bahwa praktik tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dapat berjalan seiring dengan tujuan pelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami telah mengadakan survei lokasi, Wawolesea ini tempat yang cocok. Menanam mangrove disini juga bisa menghidupkan wisata Air Panas Wawolesea,” ujar Irawan.
Diharapkan, pendekatan partisipatif ini dapat meningkatkan kesadaran dan keterlibatan warga dalam menjaga ekosistem pesisir mereka.
Discussion about this post