“Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa DDoS tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di luar negeri,” papar Betty.
Betty mengatakan, pada 14 Februari lalu beberapa website KPU diserang DDos yang menyebabkan website KPU.go.id untuk semetara waktu tidak dapat diakses. Meskipun demikian web pemilu2024.kpu.go.id, cek dptonlien.kpu.go.id, infopemilu.kpu.go.id masih dapat berjalan dengan baik.
Dalam konferensi pers yang diikuti puluhan media dalam dan luar negeri itu, Betty juga menceritakan bagaimana ketika petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) pertama kali memasukkan data (input) ke Sirekap, mereka mengalami kendala karena serangan DDos. Serangan itu dapat diatasi dalam dua jam.
Hingga saat ini, tambah Betty, KPU bersama tim gugus tugas cyber terus berupaya menangani gangguan tersebut. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menerapkan anti DDoS dalam arsitektur jaringan Sirekap.
Betty menggarisbawahi perlunya dukungan kuat untuk memajukan pesta demokrasi yang jujur dan adil melalui sistem informasi kepemiluan yang dapat diakses oleh publik secara mudah, cepat, tepat, transparan dan akuntabel.
Cyberity Temukan Data Digital Gunakan Cloud Server di Tiga Negara
Sebelumnya hasil penelusuran komunitas keamanan siber dan perlindungan data (Cyberity) menemukan data digital pada sistem kedua situs web KPU yang menggunakan layanan komputasi awan yang lokasi server alias peladennya berada di China, Prancis dan Singapura.
Meski berbeda lokasi, lokasi jasa penyimpanan data digital kedua situs web tersebut berada dalam naungan satu perusahaan yaitu Alibaba Group. Cyberity memulai penelusuran itu karena anomali perhitungan suara dalam sirekap online milik KPU.
Sumber: voaindonesia
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post