Penurunan harga akibat kelebihan pasokan tersebut akan berdampak pada penurunan pendapatan yang diterima petani dan juga dapat menjadi disinsentif bagi petani untuk tetap memproduksi tanaman pangan atau bahkan untuk meningkatkan skala produksinya. Penurunan pendapatan ini pada akhirnya akan berdampak pada menurunnya tingkat kesejahteraan petani pangan.
Impor beras sebagai salah satu komoditas sektor pangan terbesar, baik dilihat dari nisbah jumlah produksi terhadap total produksi tanaman pangan dalam negeri maupun nisbah jumlah impor terhadap total impor tanaman pangan. Di satu sisi, impor beras yang saat ini masih terjadi hingga saat ini akan berdampak pada terjaganya stabilitas harga di pasar domestik.
Di sisi lain, impor beras akan memberikan dampak terhadap tingkat kesejahteraan petani. Secara teori, kesejahteraan petani pangan akan membaik apabila selisih antara hasil penjualan produksinya dan biaya produksinya bertambah besar atau juga apabila hasil penjualan produksinya lebih besar dibanding dengan biaya produksi dan biaya konsumsinya.
Dengan kata lain, pendapatan petani pangan lebih besar dari pengeluarannya. Besar kecil dan bertambah besar pendapatan dan pengeluaran petani pangan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Harga komoditas pangan (baik harga domestik maupun internasional), inflasi, dan upah buruh merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi kesejahteraan petani baik mempengaruhi besarnya pendapatan maupun pengeluaran.
Olehnya itu, dapat disimpulkan bahwa kebijakan harga komoditas pangan domestik secara tidak langsung akan mempengaruhi kesejahteraan petani
karena kebijakan harga komoditas pangan bertujuan melindungi konsumen atau produsen.
Dengan demikian dapat diperkirakan akan terjadi pengaruh langsung dari harga pasar internasional ke pasar beras domestik. Sementara itu pemerintah melalui Perum Bulog semakin terbatas kemampuannya untuk mempengaruhi harga domestik melalui pembelian dari petani domestik.
Konsekuensinya, perlindungan pemerintah terhadap fluktuasi harga domestik semakin lemah sehingga dapat mengakibatkan semakin lemahnya posisi tawar petani sebagai produsen yang menyebabkan penurunan tingkat kesejahteraan petani.(***)
Penulis adalah Mahasiswa Program Doktor Prodi Ilmu Pertanian Universitas Halu Oleo
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post