<strong><a href="http://penasultra.id/" target="_blank" rel="noopener" data-saferedirecturl="https://www.google.com/url?q=http://PENASULTRA.ID&source=gmail&ust=1613800140673000&usg=AFQjCNGFA_EE1C001ZsXV38-0EioNBs3zw">PENASULTRA.ID</a>, WAKATOBI</strong> – Juru kampanye tim pasangan nomor urut 2, H. Haliana-Ilmiati Daud, Muhammad Daulat meminta Sekda Wakatobi, La Jumadin untuk fokus mengurus ASN yang diduga tidak netral pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Wakatobi 9 Desember 2020 mendatang. Permintaan mantan Presiden Mahasiswa (Presma) UHO ini didasarkan atas tingkat pelanggaran netralitas ASN di Wakatobi tercatat paling tinggi diantara tujuh kabupaten kota di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menggelar pilkada serentak. “Sekda mestinya lebih fokus mengurus ASN yang tidak netral, ketimbang mengurus bantuan Covid-19 yang disalurkan tokoh masyarakat Buton, Samsu Umar Samiun untuk masyarakat Wakatobi. Pemda mestinya bersyukur dapat bantuan karena masyarakat kita sedikit terlepas dari beban kesulitan hidup,” kata Bolang sapaan akrabnya, Jumat 13 November 2020. Menurut Daulat, Pemkab Wakatobi mestinya merasa tercoreng dengan adanya indikasi ASN tidak netral dalam Pilkada Wakatobi. Hal itu ditunjukan dengan sejumlah plt. kades yang memberhentikan aparat desa tanpa kompromi karena tidak mendukung calon petahana. “Ditambah lagi dengan molornya penunjukan Plt. Kades Ambeua Raya dan Tongano. Ini terkesan pemkab tidak netral. Sekda harus merasa dilecehkan dengan persoalan ini, bukan dilecehkan gara-gara adanya bantuan beras tanpa koordinasi dengan Pemda,” terang Bolang. “Kami berharap sekali ada peran pemkab untuk mencegah terjadinya intimidasi yang dilakukan sejumlah plt. kades terhadap masyarakat dimomentum pilkada ini,” tambahnya. Daulat mengucapkan terima kasih kepada Samsu Umar Samiun yang tak lain putra Wakatobi berdarah Liya yang telah ikhlas memberikan bantuan beras kepada masyarakat terdampak Covid-19 di Wakatobi. Ia berharap, Sekda Wakatobi dan ASN lainnya netral, tidak memihak kepada salah satu calon dalam Pilkada Wakatobi 2020, sehingga pilkada berjalan demokratis. Sebelumnya, Sekda Wakatobi, La Jumadin mengatakan, penyaluran bantuan beras oleh tokoh masyarakat Buton, Umar Samiun tanpa koordinasi dengan pemkab merupakan pelecehan terhadap Pemkab Wakatobi. <strong>Penulis: Deni La Ode Bono</strong> <strong>Editor: Yeni Marinda</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://www.youtube.com/watch?v=XPTfDD4NCEg
Discussion about this post