PENASULTRA.ID, JAKARTA – Pemerintah Provinsi Bali akan mengajak para delegasi World Water Forum (WWF) ke-10 menyaksikan upacara Segara Kerthi, sebagai simbol bahwa air merupakan komponen penting bagi kehidupan.
Upacara ini menunjukkan bahwa masyarakat Bali memperlakukan dan menjaga air tidak hanya dari sisi fisik tata kelolanya, tapi juga hingga kehidupan spiritual.
“Tata kelola air oleh masyarakat Bali sudah sejak turun temurun dilakukan berdasarkan kearifan lokal. Ini kekuatan budaya yang bisa menjadi contoh baik dan menarik bagi delegasi. Seluruh delegasi akan diajak menyaksikan upacara tersebut di Pantai Kura-Kura,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, dalam Konferensi Pers yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) bertajuk “Persiapan Bali sebagai Tuan Rumah World Water Forum ke-10” di Jakarta, Selasa 7 Mei 2024.
Segara Kerthi mengandung makna air sebagai sumber alam tempat leburnya semua kekeruhan, yang harus dilestarikan dengan tidak melakukan pencemaran dan perusakan lingkungan serta menjaga nilai-nilai kesucian dan keasriannya.
Selain Segara Kerthi, kekuatan budaya lokal yang diyakini menjadi daya tarik delegasi adalah Tari Pendet oleh remaja putri saat tamu negara tiba.
Untuk tamu kepala negara, tarian tersebut bahkan dilakukan di depan tangga pesawat. Sedangkan delegasi lainnya dilakukan di pintu masuk gedung VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Discussion about this post