“Ini sangat luar biasa, semua bergandengan tangan mengubah dari tambang timah yang dikonversi menjadi desa wisata. Ini sebuah prestasi dari sebuah masalah karena dari bekas tambang menjadi berkah dan menghasilkan rupiah,” ujar Sandiaga.
Selain Aik Rusa’Berehun, Desa Wisata Kreatif Terong juga memiliki kawasan hutan mangrove dan pantai yang menghampar luas. Lokasi ini biasa dijadikan berbagai aktivitas wisata edukasi menanam mangrove, ngeremis (mengumpulkan kerang remis), mancing, telusur mangrove, spot foto sunset, serta wisata “nyulo” yang merupakan cara tradisional mencari ikan, udang, dan kepiting di malam hari.
Desa Wisata Kreatif Terong juga memiliki potensi di sektor ekonomi kreatif. Mulai dari seni tari serta ragam budaya seperti Makan Bedugalang. Desa wisata ini juga memiliki ragam suvenir baik kuliner maupun kriya serta fesyen.
Dengan potensi yang berkelas dunia itu Sandiaga mendorong agar Pokdarwis bersama pemerintah kabupaten serta pemerintah provinsi dapat mendorong hadirnya event-event berkelas dunia. Mulai dari olahraga, musik, budaya, sejarah, dan lainnya sehingga bisa menarik wisatawan internasional.
Kemenparekraf dikatakan Sandiaga akan terus memberikan dukungan salah satunya dengan mengupayakan pembukaan kembali penerbangan internasional ke Belitung.
“Karena world class tourism, kita harus buka bandaranya untuk bisa penerbangan langsung dari internasional. Nanti saya ajukan jika ada event-event berkelas dunia. Saya akan berkoordinasi untuk perizinan dengan Kementerian Perhubungan agar bisa ada penerbangan langsung ke Tanjung Pandan dan juga di sini ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang,” ujar Sandiaga memungkasi.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post