PENASULTRA.ID, MUNA – Sartika salah seorang guru honorer di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Kabangka dipecat dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Pemecatan tersebut diduga gegara sang suami mendukung salah satu pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Muna pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024.
Sartika mengaku setiap hari dirinya masih aktif mengajar dan tugas yang diamanahkan kepadanya oleh Ganefo selaku Kepala SDN 2 Kabangka selalu ditunaikan. Walaupun honor yang diterima tak sebanding dengan tugas yang diemban, ia tetap menjalani dengan penuh rasa tanggung jawab. Pada kegiatan ekstrakurikuler Sartika selalu melibatkan diri.
“Saya juga kaget tiba-tiba Dapodik saya di non-aktifkan. Padahal setiap hari saya mengajar. Kalau masalah politik saya tidak mengerti, apapun yang diperintahkan pimpinan selalu saya ikut,” beber Sartika, Senin 30 September 2024.
“Walaupun honor yang saya terima tidak sebanding saya tetap aktif mengajar. Satu tahun saya mengajar baru dapat honor tiga bulan,” kata Sartika.
Pengabdiannya sebagai guru pengajar kelas II di SDN 2 Kabangka selama ini menjadi sia-sia. Harapannya pupus hanya karena perbedaan arah dukungan sang suami di momentum pesta demokrasi lima tahunan di Bumi Sowite.
Kendati sang suami berpihak kepada salah satu paslon, akan tetapi alumni Universitas Terbuka (UT) itu mengungkapkan, tidak pernah sekalipun dirinya terlibat dalam politik praktis.
Discussion about this post