“Pertama-tama kita menganggap Nur Alam sebagai tokoh pemersatu yang ada di Sulawesi Tenggara. Kita sebagai suku Muna, warga Sulawesi Tenggara juga mengambil andil di dalam penyambutan kedatangan beliau di Kendari,” tutur Riago.
Riago mengungkapkan bahwa dalam penyambutan Nur Alam, pihaknya melibatkan kaum milenial, mahasiswa dan tokoh-tokoh adat yang juga berasal dari Muna.
“Yang terpenting di sini bahwa Nur Alam memimpin Sulawesi Tenggara selama dua periode, dialah yang membuka kran investasi pertambangan hingga saat ini. Ini menjadi cikal bakal dari tangan dingin beliau,” ujarnya.
Olehnya itu, berkat dedikasi Nur Alam selama memimpin, masyarakat Sultra hari ini menikmati apa yang sudah ia buat untuk daerah.
Discussion about this post