Dengan tak adanya transparansi ditiap tahapan seleksi, ia curiga proses seleksi ini sarat nepotisme. Apalagi, ada keluarga Wali Kota Baubau yang diloloskan.
“Dalam daftar nama yang lolos di tiga besar itu ada keluarga Wali Kota Baubau, istri dari nama yang lolos itu adalah kemenakan langsung dari kuasa pemilik modal dan itu melanggar aturan,” tegas Budi.
Ia meminta, proses seleksi tersebut diulang sejak tahapan pertama dan meminta Komisi I DPRD Baubau agar membentuk panitia khusus (Pansus) untuk menyelidiki polemik itu.
“Sebagai lembaga pengawasan, proses seleksi seperti harus diawasi,” tukas Budi.
Senada, Alamsyah yang juga peserta seleksi menilai ada kejanggalan dari hasil seleksi Direktur PDAM Tirta Semerbak Baubau. Sebab, tiga nama yang lolos ketahap selanjutnya muncul secara tiba-tiba.
“Kita tidak melakukan komplain sejak awal seleksi, karena kami mengira prosesnya sesuai harapan, tapi faktanya tidak sesuai,” kata Alamsyah.
Discussion about this post