Maya juga sangat sesalkan pernyataan Sekretaris DPC Demokrat Muna Awal Jaya Bolombo (AJB) pada salah satu media online baru-baru ini, menyebut dirinya adalah penghianat. Tudingan itu dinilai Maya terlalu berlebihan. Sebab selama menjadi bendahara DPC Demokrat Muna ia merasa tidak dianggap.
“Saya bukan pengkhianat seperti tudingan Awal Jaya Bolombo (AJB). Apa yang saya harapkan dari Demokrat DPC Muna, bendahara yang tidak dianggap, apa yang bisa saya harapkan bertahan di barisan AHY, lebih baik saya dukung KLB. Saya juga tidak pernah hadiri kongres di Ancol 2020. Jadi saya bukan pengkhianat. Dan saya berhak memilih yang terbaik untuk masa depan politik saya,” beber Umaya.
Tegas, disiplin, jiwa profesionalisme, konsisten serta tujuan Kubuh Moeldoko mengembalikan Partai Demokrat yang demokratis menjadi alasan mengapa Maya dan ketiga rekannya memilih bergabung dan turut serta dalam KLB Deli Serdang.
“Kembali saya tegaskan kata pengkhianat salah besar jika ditujukan kepada kami. Kami punya hak memilih yang terbaik buat masa depan politik kami. Saya tidak pernah tahu konggres 2020,” tegas Maya.
Ia berpesan agar DPC Demokrat Muna, terkhusus kepada AJB agar melakukan langkah konsolidasi sebaik mungkin dalam internal partai, jangan ada dualisme sekertaris versi SK DPP yang memiliki dan versi SK Ketua DPC.
“Semoga sukses konsolidasinya. Ini menjadi pembelajaran berharga, bagi DPC Demokrat Muna. Siapapun nanti ketuanya kelak, jangan ada dualisme pengurus, supaya pengurus nyaman bekerja. Ketidak nyamanan bisa membuat kader hengkang dan memilih yang terbaik di luar Demokrat Muna,” pungkas Maya.
Penulis: Sudirman Behima
Editor: Basisa
Jangan lewatkan video terbaru:
Discussion about this post