Oleh karena itu, kata Risal hendaknya aktivis menjadi pelaku perubahan yang menghadirkan cahaya, di pusat-pusat kekuatan energi dunia.
Ditempat terpisah, salah satu sumber yang dekat dengan proses investigasi
menyebutkan bahwa salah satu kendaraan yang digunakan dalam penghadangan adalah milik Asbar vendor dari Kalla Beton.
Asbar merupakan kerabat dekat inisial HS, pengusaha penyedia kendaraan operasional yang juga merupakan vendor resmi PT CNI.
“Keterkaitan ini membuka spekulasi soal potensi konflik kepentingan, dan kemungkinan infiltrasi informasi dari lingkaran dalam perusahaan ke jejaring aksi,” katanya.
MATA Wolo diketahui memiliki kedekatan kuat dengan sejumlah masyarakat yang klaim sebagai penguasaan lahan dan beberapa karyawan lokal yang bermanuver, menjadikan aksi ini bukan semata-mata gerakan warga biasa, tetapi gabungan antara ekspresi sosial dan strategi tekanan terorganisir.
Mallapiang dan Fasil Wahyudi sebagai tokoh utama dalam aksi ini disebut berperan penting dalam membentuk narasi keras terhadap perusahaan, dengan melibatkan mobilisasi dukungan dari segelintir masyarakat.
Adapun Fasil dan Mallapiang ini notabene juga berperan sebagai saksi dan turut serta dalam kasus pendudukan lahan Hutan Produksi Terbatas (HPT) oleh Rustam yang telah menjadi tersangka di Tipidter Dirkrimsus Polda Sultra.
Berdasarkan informasi terpercaya, saat ini proses hukum kasus penyerobotan lahan HPT tersebut terus bergulir dan segera dituntaskan oleh aparat penegak hukum.
“Kami meminta bapak Kapolda agar bisa memberi kepastian hukum, dan menindak tegas oknum yang terlibat mengganggu stabilitas daerah, menghambat investasi dan melakukan aksi premanisme di lokasi Proyek Strategis Nasional dan Objek Vital Nasional,” pungkasnya.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post