Hal tersebut, kata Jeffrey mengindikasikan bahwa pendekatan berbasis teknologi digital dan virtual ini tepat sasaran serta sesuai dengan pesatnya peningkatan jumlah investor dari generasi milenial.
“Acara ini yang mendorong transparansi dan keterbukaan informasi ini kami anggap sebagai salah satu bentuk perlindungan investor Indonesia. Pada akhirnya, kami harapkan acara ini dapat bermuara bagi peningkatan aktivitas transaksi investor pasar modal Indonesia,” ujar Jeffrey.
Ia memberikan apresiasi bagi seluruh stakeholders yang terlibat dan menyukseskan penyelenggaraan Public Expose Live 2022.
“BEI berharap konsep yang diterapkan pada Public Expose Live 2022 dapat memberikan inspirasi bagi pelaksanaan berbagai kegiatan edukasi pasar modal lainnya. Tujuannya agar lebih luas menjangkau investor dan calon investor, sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan bangsa,” Jeffrey memungkas.
Untuk diketahui, data perdagangan BEI selama periode tanggal 12 sampai dengan 16 September 2022 ditutup bervariasi.
Peningkatan terjadi pada rata-rata nilai transaksi di BEI pekan ini, yaitu sebesar 33,82 persen menjadi Rp20,453 triliun dari Rp15,284 triliun pada pekan yang lalu.
Kemudian, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pada pekan ini turut mengalami peningkatan sebesar 8,51 persen menjadi 1.579.486 kali transaksi dari 1.455.548 kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Discussion about this post