“Pos Indonesia Group memiliki kemampuan digitalisasi yang baik mampu memberikan real time dashboard yang dapat dimanfaatkan oleh customer untuk memantau tiap kirimannya,” ungkap Amalia.
Kedepannya, kata Amalia, inovasi ini perlu terus dikembangkan untuk menjadikan Pos Indonesia Group sebagai pioneer di bidang smart logistics.
Pos Indonesia Group sebagai penyedia layanan kurir dan logistik terbesar di Indonesia memiliki jaringan di seluruh wilayah Indonesia yang terdiri atas 24.000 titik layanan menjangkau kota/kabupaten, kecamatan, dan area terpencil di Indonesia. Tidak hanya itu, perusahaan ini juga memiliki jaringan internasional ke seluruh dunia.
Perusahaan BUMN ini kerap ditunjuk oleh kementerian serta lembaga pemerintahan untuk mendistribusikan penyaluran bantuan maupun kebutuhan logistik dari pemerintah, di antaranya ialah pendistribusian Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi siswa SD di 3.186 titik di Papua, penyimpanan dan distribusi vaksin COVID-19 di NTT dan Papua, serta distribusi logistik pemilu 2014 dan 2019.
Pos Indonesia Group senantiasa berinovasi termasuk di dalamnya mengembangkan kapabilitas digital yang maksimal demi meningkatkan kepuasan di mata pelanggan akan layanan Pos Indonesia Group. Sejauh ini, beberapa program digitalisasi dilakukan oleh perusahaan berdiri sejak 1746 itu, di antaranya penggunaan digital platform pada kurir dan layanan pembayarannya, yaitu Pos Aja!, Pospay, serta warehouse management system bernama STORI yang mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mulai dari inbound, storing, hingga outbound delivery berbasis digital.
PT Pos Indonesia (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang jasa kurir dan logistik, jasa keuangan, serta properti. Didirikan pada tanggal 26 Agustus 1746, PT Pos Indonesia (Persero) menjadi salah satu BUMN tertua di Indonesia.
Discussion about this post