<strong><a href="http://penasultra.id/" target="_blank" rel="noopener" data-saferedirecturl="https://www.google.com/url?q=http://PENASULTRA.ID&source=gmail&ust=1613800145330000&usg=AFQjCNE3OZlTgj0t6r7IMNVfKHyYA9rd6w">PENASULTRA.ID</a>, KENDARI</strong> – Sebagai salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT) dan program Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Halu Oleo (UHO), dosen UHO menggelar kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal di masa pandemi COVID-19 di Kelurahan Jati Mekar, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Rabu 18 November 2020. Narasumber La Ode Dirman, mengatakan alasan dirinya mengambil obyek di Kelurahan Jati Mekar karena perlunya pemberdayaan dan pengabdian masyarakat. Apalagi di masa pandemi saat ini kondisi ekonomi masyarakat akan menurun. Sehingga dibutuhkan pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal. "Aktifitas ekonomi masyarakat akan menurun. Sehingga untuk menghidupkan ekonomi kerakyatan kita memberikan pemikiran-pemikiran yang konstruktif secara bersama, dengan harapan dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui ekonomi tradisional,” kata Dirman. Tentu, tambahnya, perlu pendekatan-pendekatan budaya agar pemikiran bisa sama. Sebab, kearifan lokal itu merupakan pemikiran masyarakat sendiri. Supaya bisa melahirkan pemahaman yang sama dalam menunjang ekonomi. "Contohnya kearifan lokal yang bisa dikembangkan di Kelurahan Jati Mekar adalah sarung tenun Muna, kerajinan tangan. Kemudian usaha-usaha jasa dan masih banyak yang lainnya,” ulasnya. Kata dia, sebelum ia melaksanakan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Jati Mekar, dirinya pernah melakukan penelitian 10 tahun lalu. Kemudian menjaring aspirasi masyarakat. Hasilnya, ekonomi masyarakat menurun karena kondisi daerah yang begitu rawan. "Sasaran utama sebenarnya bagaimana kehidupan masyarakat terus berkembang dengan memanfaatkan potensi kearifan lokal yang ada. Karena pemikiran-pemikiran itu sebenarnya muncul dari masyarakat sendiri. Kita hanya menyampaikan pengetahuan apa yang menjadi aspirasi mereka,” ungkap dosen Jurusan Tradisi Lisan UHO itu. Sementara itu, Lurah Jati Mekar La Ode Sahidin mengaku berterimakasih dengan adanya kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal oleh pihak UHO. Sebab, tadinya tidak tau menjadi tau. "Semoga dengan adanya kegiatan pemberdayaan ini bisa ditingkatkan lagi oleh masyarakat,” jelasnya. <strong>Penulis: Yeni Marinda</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/km1oIaPv7hw
Discussion about this post