Seperti diketahui, dua tahun belakangan, banyak pelaku usaha yang terpaksa harus memberhentikan karyawan hingga menutup usahanya akibat pandemi Covid-19 yang terus melanda Indonesia.
Kendati pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menstimulus para pelaku usaha agar terus bangkit, namun hal itu tak lantas dapat membantu secara maksimal. Sehingga, banyak pengusaha yang gulung tikar akibat tak mampu bertahan ditengah pandemi Covid-19.
Kini, Indonesia telah berhasil keluar dari tekanan tersebut. Melalui berbagai event yang digelar, seperti Sultra UMKM Expo ini, diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan UMKM di Sultra.
“Semoga expo ini bisa meningkatkan minat masyarakat untuk kembali melakukan pembelian berbagai produk-produk UMKM lokal. Dan ini akan membantu ekonomi daerah khususnya Sulawesi Tenggara,” ujar Parinringi.
Pemprov Sultra Dorong Digitalisasi UMKM
Perkembangan teknologi digital semakin pesat, khususnya semenjak covid-19. Hal ini juga mendorong perilaku masyarakat untuk berbelanja daring atau online.
Tak heran, platfrom perdagangan elektronik menjadi laris manis sebagai pilihan masyarakat untuk berbelanja dan bertransaksi.
Parinringi mengatakan, teknologi digital menjadi salah satu modal utama yang dibutuhkan oleh para pelaku industri untuk mengembangkan lini usaha mereka di era revolusi industri 4.0.
Saat ini perkembangan industri tidak dapat terlepas dari perkembangan teknologi. Perkembangan sektor industri yang beriringan dengan perkembangan teknologi tentunya dapat membawa dampak yang positif pada suatu daerah bahkan negara. Salah satu dampak positifnya adalah pada peningkatan perekonomian.

Prospek UMKM ke depan di era digital atau industri 4.0 melalui digitalisasi UMKM akan berkembang lebih baik. Lewat keunggulan-keunggulan yang dimiliki UMKM, seperti besarnya kontribusi UMKM dalam produk domestik regional bruto (PDRB) Sultra, penyerapan tenaga kerja yang besar dan jumlah unit serta penyebaran usahanya dan investasi yang dilakukan UMKM akan memberikan efek positif bagi penyerapan tenaga kerja.
Olehnya itu, Pemprov Sultra mendorong digitalisasi pada UMKM lokal. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan mengarahkan penayangan produk UMKM di elektronik katalog melalui portal belanja online Sultra atau yang lebih dikenal dengan istilah aplikasi belanja online Bosara.
Pemprov Sultra berharap pelaku usaha dan masyarakat memanfaatkan aplikasi Bosara untuk memasarkan dan membeli produk lokal.
Bosara adalah market place yang dibuat Pemprov Sultra dalam rangka mendorong pengembangan usaha pelaku UMKM.
Bosara merupakan bentuk e-katalog yang dianjurkan oleh pemerintah. Mengenai produknya tidak hanya makanan dan minuman saja tetapi ada juga barang dan jasa.
Olehnya karena itu, pemerintah kabupaten dan kota se-Sultra juga didorong untuk membangun market place sebagai sarana mempromosikan produk unggulan daerahnya.
Akselerasi digitalisasi UMKM dilakukan guna memperluas akses pasar serta meningkatkan daya saing. Harapannya dapat mendorong UMKM yang lebih kuat dan naik kelas.
“Ini terus kita dorong untuk membantu pemberdayaan UMKM di Sulawesi Tenggara. Kami berusaha untuk memberikan sumbangsih bagi daerah dan negara melalui event-event promosi investasi,” Parinringi memungkas.
Untuk diketahui, DPM PTSP Sultra juga telah mengadakan event serupa dalam promosi investasi. Kegiatan tersebut yakni Pameran Potensi Unggulan dengan tema Gelar Peluang Investasi UMKM se-Sultra yang dilaksanakan di Kolaka Utara (Kolut) pada 20 November 2022 lalu.(adv)
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post