Indikasi bahwa Izin tidak ada, masih kata dia, ternyata itu salah bahkan izin sudah lengkap dan sudah kami lihat dan tak tanggung-tanggung PT. Tiran sudah investasi Rp 2 triliunan lebih untuk pembangunan.
Komisi B, lanjutnya, membidangi pertambangan dapat memastikan kesungguhan PT. Tiran untuk membangun smelter di Konut. Tak hanya memastikan tetapi mendukung penuh pembangunan tersebut, karena perencanaannya sangat menarik.
Masih kata dia, sudah banyak perusahaan yang keluar masuk untuk berinvestasi di Konut tetapi faktanya sampai hari ini belum ada yang terealisasi. Sehingga hal itu yang mendasari DPRD Konut harus mendengar penjelasan dari PT Tiran dan hasilnya sangat memuaskan.
Bahkan ia siap terjun langsung kelapangan untuk memahamkan kepada masyarakat terkait pembangunan ini.
“Salah satu tugas kami di lapangan adalah mensosialisasikan, memberikan pemahaman terkhusus kepada seluruh anggota DPRD Konawe Utara yang belum banyak mengetahui tentang PT Tiran. Serta yang banyak mendengar informasi negatif selama ini tentang PT Tiran akan diberikan penjelasan,” bebernya.
Ia berharap masyarakat dapat bekerja sama dalam mewujudkan pembangunan. Sebab pembangunan sangat bermanfaat untuk masyarakat. Utamanya membuka lapangan kerja.
“Mudah-mudahan seluruh masyarakat Konut dapat bergandengan tangan untuk mendukung ini. Jangan ada pihak lain mengganggu, untuk loloskan kepentingan pribadi,” tuturnya.
Ia merincikan, sejumlah masyarakat saat ini sudah diperkerjakan oleh PT. Tiran.
“Saat ini PT. Tiran sudah mempekerjakan 7000 orang Sultra, 1000 orang di Konut dan saat ini akan menerima lagi pegawai 300 orang. Jadi jika kalkulasi dengan jumlah keluarga sudah 4.500 orang yang di biayai kehidupannya oleh PT Tiran. Tak hanya itu PLN juga ikut membangun 2 tower listrik dengan kapasitas 900 Megawat,” pungkasnya.
Penulis: Basisa
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post