PENASULTRAID, KONAWE SELATAN – Abdul Halik, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra) dari daerah pemilihan Konawe Selatan (Konsel) dan Bombana menyoroti berbagai persoalan yang tengah dihadapi masyarakat, khususnya terkait penggusuran lahan oleh oknum perusahaan serta dampak lingkungan akibat aktivitas pertambangan.
Halik mengungkapkan bahwa kegelisahan rakyat atas maraknya pengambilalihan lahan tanpa kejelasan hukum dan proses yang merugikan warga.
“Kami menerima banyak keluhan dari masyarakat tentang penggusuran lahan oleh oknum perusahaan. Ini bukan hanya soal hak milik, tapi soal keadilan bagi masyarakat kecil,” kata Halik, Jumat 2 Mei 2025.
Selain isu agraria, Halik juga menyoroti kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan di wilayah Konsel dan Bombana yang dinilai sudah mengganggu keseimbangan ekosistem dan mengancam kesehatan masyarakat.
“Persoalan lingkungan akibat tambang juga menjadi perhatian serius kami di DPRD. Kami mendorong pengawasan ketat serta evaluasi terhadap izin-izin perusahaan tambang yang merusak alam,” tegasnya.
Momentum peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-22 Kabupaten Konawe Selatan yang jatuh pada tanggal 2 Mei, tak lupa pula Halik ikut menyoroti infrastruktur yang masih menjadi pekerjaan rumah, terutama yang menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi.
Discussion about this post