<strong><a href="http://penasultra.id/" target="_blank" rel="noopener" data-saferedirecturl="https://www.google.com/url?q=http://PENASULTRA.ID&source=gmail&ust=1614222175379000&usg=AFQjCNHNvaIIUU4PV5nFtDlB4fKkH-y9xg">PENASULTRA.ID</a>, KONAWE</strong> – Adanya aksi pemalangan jalan yang dilakukan oleh dua karyawan PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) beberapa waktu lalu di Simpang Besu, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe mendapat tanggapan dari pihak VDNI. Manager HRD PT VDNI, Ahmad Saekuzen mengatakan, pihaknya telah berupaya menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh kedua karyawannya. “Sebetulnya, karyawan itu masuk kategori non-skill, jadi tidak bisa pilih-pilih, tetapi perusahaan tetap menampung. Namun dahulu ketika ada beberapa yang berkeinginan menjadi humas, termasuk yang di Besu itu, kita terima tiga orang sesuai dengan kompetensi dan skill mereka,” kata Ahmad melalui rilis persnya, Senin 19 Oktober 2020. Ketika telah bekerja di VDNI, perusahaan melakukan evaluasi atas kinerja ketiganya. Namun, hanya satu karyawan yang berhasil dievaluasi. “Dari tiga orang ini, ada dua yang memang belum berhasil di evaluasi. Namun demikian, perusahaan tetap membuka ruang dan memang kami tidak langsung putuskan hubungan kerja terhadap dua orang ini,” jelas Ahmad. Perusahaan, katanya, tetap memberikan kesempatan kepada kedua orang karyawan ini untuk bekerja, tetapi didivisi yang lain. Sayangnya, keduanya menolak dan ngotot meminta untuk tetap bekerja didivisi humas. Hal inilah yang membuat keduanya melakukan protes lewat pemalangan jalan. “Ada tiga yang kita tawarkan, di PLTU, smelter atau workshop. Namun mereka tidak terima, keesokan harinya melakukan pemalangan untuk menuntut tetap dibagian humas. Saya menyayangkan tindakan pemalangan itu, jadi terkesan memaksakan posisi yang mereka inginkan,” tegas Ahmad. “Harapan kami pihak kepolisian dapat bertindak tegas atas masalah-masalah ini karena inj berdampak terhadap operasional perusahaan,” tutupnya. <strong>Penulis: Yeni Marinda</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/uAxOUulTP6g
Discussion about this post