“Tema ini sangat pas, karena tahun ini kami sudah mendapatkan pengakuan dari Atletik Dunia pada September lalu. Dimana menjadi satu-satunya marathon di Indonesia yang mendapatkan Abbott World Marathon Major Age Rangking Group. Artinya, para pelari Indonesia tidak perlu repot lagi mendapatkan kualifikasi rangking bila ingin berlomba di ajang lomba marathon kualifikasi dunia,” ucap Ndang Mawardi.
Akan ada empat pelari elite dunia yang hadir dalam Jakarta Marathon kali ini. Dua dari Jepang, Haruki Okayama dan Chiaki Manikawa, Masaret Tita Tolwak dari Ethiopia serta satu pelari lagi dari Kenya.
“Untuk elite nasional tahun ini tidak ada. Tapi ada nama Agus Prayogo dan Odekta Elvina Naibaho yang masuk dalam daftar nomor pelari Indonesia. Mengapa tidak ada nomor elite nasional, karena selama ini rasanya belum ada pelari nasional termasuk elitenya yang mampu memecahkan personal best pelari nasional Edward Nabunome dengan catatan waktu 2 jam 18 menit. Tapi harapannya tahun ini, lewat lomba ini kita bisa menemukan kembali bibit-bibit baru pelari marathon,” tutur Ndang.
Untuk rute sendiri, lanjut Ndang, tahun ini akan banyak melewati ikon kota Jakarta, seperti kawasan GBK, jembatan Semanggi, wilayah Gambir-Monas, kawasan Kota Tua, Passer Baroe, Gereja Katedral, Istiqlal, Lapangan Banteng, Gedung Pancasila, Tugu Tani, Gedung Djoeng, Taman Ismail Marzuki, Metropole-Megaria, Kunstkring Cut Mutia, Jalan Soerabaja, Museum Naskah Proklamasi, Gedung PFN Usman Ismail, dan Museum Satria Mandala.
Editor: Basisa
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post