“Tahun ini cukup banyak perubahan. Kali ini kita buat bukan hanya sportnya saja, tetapi juga pariwisatanya. Melewati destinasi wisata dan sejarah di Jakarta. Ini akan sangat menarik, khususnya untuk pelari asing karena bisa melihat destinasi di Jakarta,” ujar dia.
CEO Inspiro selaku pihak penyelenggara Jakarta Marathon, Ndang Mawardi mengungkapkan tema pada kegiatan kali adalah “Reborn”. Tema ini diambil sebagai sebuah tonggak kebangkitan bagi Indonesia pasca pandemi. Meriset kembali, termasuk Jakarta Marathon yang harus bertumbuh lagi dari nol.
“Tema ini sangat pas, karena tahun ini kami sudah mendapatkan pengakuan dari Atletik Dunia pada September lalu. Dimana menjadi satu-satunya marathon di Indonesia yang mendapatkan Abbott World Marathon Major Age Rangking Group. Artinya, para pelari Indonesia tidak perlu repot lagi mendapatkan kualifikasi rangking bila ingin berlomba di ajang lomba marathon kualifikasi dunia,” ucap Ndang Mawardi.
Akan ada empat pelari elite dunia yang hadir dalam Jakarta Marathon kali ini. Dua dari Jepang, Haruki Okayama dan Chiaki Manikawa, Masaret Tita Tolwak dari Ethiopia serta satu pelari lagi dari Kenya.
“Untuk elite nasional tahun ini tidak ada. Tapi ada nama Agus Prayogo dan Odekta Elvina Naibaho yang masuk dalam daftar nomor pelari Indonesia. Mengapa tidak ada nomor elite nasional, karena selama ini rasanya belum ada pelari nasional termasuk elitenya yang mampu memecahkan personal best pelari nasional Edward Nabunome dengan catatan waktu 2 jam 18 menit. Tapi harapannya tahun ini, lewat lomba ini kita bisa menemukan kembali bibit-bibit baru pelari marathon,” tutur Ndang.
Discussion about this post