<strong>PENASULTRA.ID, KENDARI -</strong> Pusat Kajian Hati Nurani Rakyat (Pusaka Gerhana) Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi melaporkan dugaan tindak pidana korupsi pembelian tanah fiktif di Desa Lakalamba, Kecamatan Sawerigadi, Kabupaten Muna Barat (Mubar) tahun 2017 di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sultra, Senin 11 Oktober 2021. Pembelian tanah fiktif oleh Sekretariat Daerah (Setda) untuk pembangunan kantor Pemda Mubar tersebut berpotensi merugikan keuangan negara sebesar Rp 1,969 milyar. Ketua Umum Pusaka Gerhana Sultra, Muhammad Gustam mengungkapkan, hasil peninjauan di lapangan, realisasi belanja pembelian tanah tersebut telah dilakukan akan tetapi wujud dari tanah tersebut sampai saat ini tidak ada. Dan berdasarkan hasil pemeriksaan BPK, pembelian lahan tersebut tidak sesuai ketentuan. "Temuan BPK itu sungguh mengiris rasa keadilan sosial dan ekonomi masyarakat. Daerah Otonomi Baru (DOB) yang seharusnya masih butuh sentuhan dalam proses pengembangan pembangunan daerah, mereka malah asyik bermain dengan uang rakyat," ucap Muhammad Gustam, Selasa 12 Oktober 2021. Jika memang telah terjadi pembelian tanah, tambah dia, maka kepada siapa tanah itu dibeli, berapa luas tanah serta kepada siapa uang harga tanah itu diserahkan. Semua itu tidak jelas. <blockquote class="instagram-media" style="background: #FFF; border: 0; border-radius: 3px; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width: 540px; min-width: 326px; padding: 0; width: calc(100% - 2px);" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/CU3o9ShPXkN/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14"> <div style="padding: 16px;"> <div style="display: flex; flex-direction: row; align-items: center;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div> </div> </div> <div style="padding: 19% 0;"></div> <div style="display: block; height: 50px; margin: 0 auto 12px; width: 50px;"></div> <div style="padding-top: 8px;"> <div style="color: #3897f0; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: 550; line-height: 18px;">View this post on Instagram</div> </div> <div style="padding: 12.5% 0;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px; align-items: center;"> <div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px);"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; height: 12.5px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px; flex-grow: 0; margin-right: 14px; margin-left: 2px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px);"></div> </div> <div style="margin-left: 8px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style="width: 0; height: 0; border-top: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-bottom: 2px solid transparent; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg);"></div> </div> <div style="margin-left: auto;"> <div style="width: 0px; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-right: 8px solid transparent; transform: translateY(16px);"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; flex-grow: 0; height: 12px; width: 16px; transform: translateY(-4px);"></div> <div style="width: 0; height: 0; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-left: 8px solid transparent; transform: translateY(-4px) translateX(8px);"></div> </div> </div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div> </div> <p style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;"><a style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none;" href="https://www.instagram.com/p/CU3o9ShPXkN/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" target="_blank" rel="noopener">A post shared by Penasultra.id (@penasultra.id)</a></p> </div></blockquote> <script async src="//www.instagram.com/embed.js"></script> Pasalnya, lanjut dia, saat melakukan kunjungan di Desa Lakalamba untuk memastikan kebenarannya. Warga yang bermukim di desa tersebut tak ada yang tahu terkait pembelian tanah yang dimaksud. Begitu pula Kades Lakalamba yang menjabat pada periode pertama 2013 hingga 2019 dan tengah melanjutkan periode keduanya saat ini, mengaku tidak ada pembelian tanah yang dilakukan oleh Pemda Mubar di desa yang dipimpinnya. "Seandainya ada pembelian tanah maka pasti akan terkonfirmasi di pemerintah desa, namun pada kenyataannya itu tidak terjadi sama sekali," tutur Gustam. Gustam menjelaskan, sebagai garda terdepan dalam pemberantasan tindak pidana korupsi, Kejati Sultra diharapkan dapat membuktikan independensinya dalam melakukan pemeriksaan dan penindakan hukum sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. "Besar harapan kami, melalui pemeriksaan dan penindakan hukum yang dilakukan Kejati Sultra dapat memberikan efek jera dan peringatan keras bagi yang hendak berniat melakukan tindak pidana korupsi, sehingga kejadian serupa tidak lagi terulang lagi terutama di Sultra," timpal mantan Ketua BEM FEB UHO itu. Informasi yang dihimpun, dokumen laporan terkait dugaan tindak pidana korupsi pembelian tanah fiktif di Desa Lakalamba yang dilaporkan oleh Pusaka Gerhana Sultra telah diterima Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kejati Sultra, pada Senin 11 Oktober 2021. <strong>Penulis: Sudirman Behima</strong> <strong>Editor: Basisa</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/G_zq8HK8Ab0
Discussion about this post