Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah, Imam Syakur turut pula menambahkan. Imam menyebut, RM Margono pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung RI pertama serta aktif sebagai pejuang di bidang ekonomi.
“Pengumpulan berkas pengusulan calon pahlawan nasional ini paling lambat 11 April 2025. Kami harap SMSI segera mengajukan rekomendasi kepada Gubernur Jawa Tengah untuk mendukung proses ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Radik Karsadiguna sebagai Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kemensos RI mengatakan bahwa RM Margono telah meletakkan fondasi penting dalam perjuangan kemerdekaan.
“Pergerakan dan perjuangan beliau merupakan faktor utama yang menjadikannya layak diusulkan sebagai pahlawan nasional. Untuk itu, SMSI harus segera memenuhi berbagai persyaratannya,” ujarnya.

Profil RM Margono
Dilansir dari laman Esi.kemdikbud.go.id, RM Margono Djojohadikoesoemo merupakan putra dari asisten Wedana di wilayah Banyumas.
Jika silsilah keluarganya ditelusuri, Margono merupakan cicit dari Raden Tumenggung Banyak Lebar atau lebih dikenal dengan sebutan Panglima Banyakwide, seorang pengabdi setia Pangeran Diponegoro. Margono lahir pada 16 Mei 1894 di Purbalingga.
Melihat dari profil tersebut, Margono merupakan seorang priyayi. Pada masa itu ia termasuk bumiputera yang beruntung karena dapat mengenyam pendidikan. Pada 1900, Margono mengenyam pendidikan dasar Europeesche Lagere School (ELS) hingga lulus pada 1907.
Setelah lulus dari ELS, Margono mengikuti ujian masuk atau klein ambtenaar sekolah pegawai negeri atau Opleiding School voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA) di Magelang selama 4 tahun.
Setelah lulus dari OSVIA pada 1911, Margono bekerja menjadi juru tulis di Banyumas. Tak lama setelah itu, dia diangkat menjadi juru tulis Asisten Wedana Banyumas di Pejawaran.
Pada 1912, Margono diangkat menjadi juru tulis di kantor kejaksaan di Cilacap. Beberapa bulan menjadi juru tulis di Cilacap, Margono mengikuti pelatihan sebagai pejabat Volkscredietwezen atau pegawai dinas.
Discussion about this post