Belajar dari pengalaman tersebut, maka Presiden Prabowo diminta melakukan perombakan kembali KMP. Mendagri Tito sebagai purnawirawan Polri diganti purnawirawan TNI.
Proses rotasi alamiah sebagaimana Tito Karnavian mengganti Mendagri sipil, Tjahjo Kumolo. Maka rotasinya dari sipil ke purnawirawan Polri, lalu ke purnawirawan TNI. Purnawirawan TNI yang akan mengisi posisi Mendagri lebih tepat diserahkan kepada purnawirawan yang sudah pernah berada pada jabatan sipil, lebih khusus pernah Gubernur Kepala Daerah.
Terdapat tiga orang purnawirawan TNI yang pernah Gubernur, yakni: Sutiyoso (80 tahun), Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007, Bibit Waluyo (76 tahun), Gubernur Jawa Tengah periode 2008-2013, dan Edy Rahmayadi (64 tahun), Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.
Ketiga purnawirawan TNI yang paling dekat periodisasinya dengan pemerintahan yang dipimpin Presiden Prabowo saat ini adalah Edy Rahmayadi. Edy Rahmayadi adalah mantan Gubernur termuda, yang pernah berhubungan sebagai Gubernur dengan Prabowo saat masih Menteri Pertahanan.
Edy Rahmayadi juga sama-sama mantan Pangkostrad bersama Presiden Prabowo dan Bibit Waluyo. Edy Rahmayadi memiliki seluruh syarat sebagai pembantu Presiden Prabowo menjadi Mendagri.
Sebagai mantan Pangdam I Bukit Barisan dan mantan Pangkostrad, Edy Rahmayadi memiliki pemahaman teritorial dan strategi mengelola dinamika sosial. Memimpin Provinsi terbesar di luar Pulau Jawa, Sumatera Utara, dalam menghadapi dan melewati Pandemi COVID-19 menjadikan Edy Rahmayadi tepat mengganti Tito Karnavian sebagai Mendagri.(***)
Penulis adalah Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas), Presidium Pergerakan Rakyat Indonesia Makmur Adil (Prima), Direktur Eksekutif Indonesia Government Watch (IGoWa)
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post