Omzet budidaya Jamur Tiram yang dirinya geluti dengan melibatkan 10 orang tenaga kerja dari pemuda sekitar rumah Anil telah mampu menjadi usaha yang membantu finansialnya.
“Setiap panen bisa mendapatkan 40kg hingga 50kg untuk dalam 1300 baglog. Meskipun masih dalam tahap awal, usaha ini mampu meraup omset sebesar Rp6-8 juta perbulan, dengan penjualan produknya tersebar di pasar lokal dan kafe-kafe yang telah menjadi mitra hingga masyarakat yang datang langsung ke lokasi,” ujar Anil dalam keterangannya, Kamis 16 Mei 2024.
Sementara itu, Manager Corporate Communication & Relations PT Elnusa Petrofin, Putiarsa Bagus Wibowo mengungkapkan bahwa pihaknya bangga dapat menjadi bagian dari inisiatif yang berdampak positif bagi masyarakat lokal.
Kehadiran perusahaan, kata dia, diharapkan mampu mendukung pengembangan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kehadiran petani Jamur Tiram ini menjadi inovasi baru dalam memanfaatkan peluang pasar di wilayah Tapanuli Tengah hingga Sibolga, sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pemberdayaan dan menjawab peningkatan layanan dasar masyarakat desa,” kata Putiarsa.
Kolaborasi antara Elnusa Petrofin dan Kelompok Usaha Yasmin merupakan komitmen perusahaan untuk mewujudkan SDGs No.8 dengan memberikan kontribusi dalam mencapai beberapa target, termasuk pengentasan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi inklusif, dan pembangunan yang berkelanjutan.
Discussion about this post