PENASULTRA.ID, JAKARTA – Aplikasi elsimil atau Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil adalah salah satu pintu utama terdepan dalam upaya percepatan penurunan dan pencegahan stunting. Namun belum begitu banyak kalangan mengenalinya, sehingga di berbagai daerah belum maksimal upaya gerakan pencegahan stunting.
Benarkah elsimil memegang peran utama dalam pencegahan stunting?
Aplikasi elsimil merupakan sebuah inovasi BKKBN untuk menekan prevalensi stunting. Ditujukan kepada calon pengantin, pasangan usia subur (PUS), ibu hamil, ibu pasca persalinan dan bayi di bawah usia dua tahun (baduta).
Aplikasi ini dapat diunduh di Google Play Store dengan nama Elsimil. Isinya antara lain pengisian data calon pengantin dan edukasi, terdiri atas kesiapan pranikah, kesiapan kehamilan, kesehatan reproduksi, kontrasepsi, dan cegah kanker.
Manfaat Elsimil pertama, sebagai alat skrining calon pengantin untuk mendeteksi faktor risiko pada calon pengantin. Isinya antara lain biodata, berat badan, tinggi badan, Hb, lingkar lengan atas, informasi tentang paparan asap rokok.
Kedua, sebagai alat skrining calon anak. Calon pengantin yang berisiko stunting akan terus didampingi Tim Pendamping Keluarga (TPK) agar mereka bisa hamil dan melahirkan anak yang sehat. Bagi ibu hamil, TPK akan memberi pendampingan minimal enam kali selama kehamilan.
Ketiga, sebagai penghubung calon pengantin dengan petugas pendamping. Dari informasi yang diisi calon pengantin, akan terlihat apakah mereka berisiko melahirkan anak stunting atau tidak. Data ini akan digunakan TPK dalam memberikan penyuluhan rutin hingga anak mereka lahir dengan sehat.
Terakhir, sebagai media edukasi yang di dalam aplikasi terdapat informasi tentang kesiapan menikah dan hamil, terutama yang berkaitan dengan risiko stunting. Selain itu ada edukasi tentang kesehatan reproduksi, kontrasepsi, dan pencegahan kanker.
Aplikasi ini sudah menjadi syarat dalam pengurusan nikah oleh Kementerian Agama (Kemenag). Calon pengantin akan mengunduh dan mengisi biodata, kemudian diperiksa berat badan, tinggi badan, Hb, lingkar lengan atas, informasi tentang paparan asap rokok.
Jika hasilnya ‘bebas stunting’ maka akan keluar sertifikat yang menjadi acuan Kemenag meneruskan proses pernikahan. Tapi jika hasil yang keluar ‘berisiko stunting’ maka pasangan calon pengantin akan mendapat sertifikat dan akan didampingi oleh TPK selama tiga bulan dan tetap melanjutkan proses pernikahan.
Discussion about this post