<strong>PENASULTRA.ID, KENDARI-</strong> Ribuan Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi demonstrasi di halaman Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Senin 11 April 2022. Dalam aksi ini, ragam Almamater mewarnai suasana aksi yang mulia itu. Mahasiswa melontarkan empat jenis permintaan yang diarahkan untuk lembaga perwakilan rakyat. Adapun permintaan itu yakni, desakan pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), pajak PPN, kelangkaan minyak goreng, hingga permintaan pemulangan tenaga kerja ilegal. Koordinator aksi Forum Solidaritas Mahasiswa Indonesia (FSMI) Sultra, Iksan meminta agar pemerintah bisa mengambil tindakan untuk mengatasi ragam masalah yang kini cukup meresahkan masyarakat Indonesia, terutama di bumi Anoa. "Dalam aksi kami ini, ada beberapa hal yang paling urgen untuk di ketahui pemerintah, yakni mahasiswa menginginkan Presiden Jokowi untuk bersikap tegas dalam menyelesaikan permasalahan yang saat ini meresahkan hingga merugikan masyarakat umum di Indonesia," ungkap Iksan disela waktu orasinya.<!--nextpage--> Iksan menjelaskan terkait kenaikan harga BBM di wilayah Sultra saat ini tentunya memberi dampak pada keresahan masyarakat. Kemudian disektor kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN). Massa aksi meminta agar kenaikan pajak itu bisa dipertimbangkan. "Pajak PPN dinaikkan hingga di atas 10 persen, yang mana dalam transaksi, dilakukan dengan pajak yang tinggi, ini kan sangat merugikan masyarakat," terangnya. Disektor lain, kata Iksan, masyarakat diperhadapkan dengan faktor kelangkaan minyak goreng. Dimana, kendala ini telah dirasakan masyarakat sejak beberapa bulan terakhir. "Indonesia kan kaya akan sumber daya alam, tapi kenapa hanya persoalan minyak goreng saja tidak mampu di tangani pemerintah," imbuhnya.<!--nextpage--> Sementara massa aksi lainnya terdengar meneriakkan permasalahan maraknya karyawan ilegal alias tenaga kerja asing yang masih merajalela di sejumlah perusahaan besar di Sultra. <strong>Penulis: Muhammad Jamil</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/gdqQ7v5xk3A
Discussion about this post