<strong>PENASULTRA.ID, KENDARI -</strong> Menjadi seorang wisudawan terbaik di perguruan tinggi negeri sebesar Universitas Halu Oleo (UHO) dambaan, kebahagian dan harapan semua mahasiswa. Bahkan menjadi kebanggaan orang tua dan keluarga. Harapan dan kebahagiaan itu ternyata saat ini tengah dirasakan Entin Haryanti mahasiswa Magister Progam Kajian Budaya, Pascasarjana UHO yang baru saja dinobatkan sebagai wisudawan terbaik dalam wisuda periode April-Juli tahun akademik 2021-2022, Kamis 28 Juli 2022. Entin mengaku, untuk mendapat predikat terbaik dalam dunia akademik di kampus sebesar UHO tentunya membutuhkan perjuangan yang cukup panjang dan melelahkan. Karena banyak menguras waktu, tenaga dan pikiran. Namun rasa lelah itu terbalaskan ketika dirinya dinobatkan sebagai wisudawan terbaik UHO dari sekian jumlah mahasiswa yang menginginkan predikat tersebut. Entin bercerita, pada awal studi Strata Satu (S1) ia berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,0 dengan lama studi 3 tahun 6 bulan. Kemudian melanjutkan kuliah ke jenjang Magister Kajian Budaya, Pascasarjana UHO lama studi 1 tahun 8 bulan dengan IPK 4,0. Selain fokus menyelesaikan studi selama S1, dirinya juga aktif berorganisasi di internal kampus diantaranya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Bagaimana Entin Haryanti bisa mencapai IPK itu bahkan bisa mencapai predikat wisudawan terbaik Pascasarjana UHO? Ia mengaku dalam melakukan semua hal, harus berusaha semaksimal mungkin. "Kira-kira faktor yang mempengaruhi sehingga bisa mencapai predikat tersebut adalah selalu menanamkan kebiasaan berusaha mengerjakan semua hal dengan cara terbaik," kata alumni Jurusan Tradisi Lisan FIB UHO itu kepada awak <strong>Penasultra.id</strong>. Selain berikhtiar, anak dari pasangan Solihin dan Cucun itu mengatakan tak lupa untuk selalu berdoa kepada Allah Subhana Wataala memohon agar dilancarkan dalam setiap aktivitas. "Doa orang tua juga selalu mengiringi dalam tiap langkah studi saya," tambah anak seorang petani itu. Wanita kelahiran Watusa, Konawe 23 Oktober 1998 itu menyebut faktor lain yang mempengaruhi adalah manajemen waktu. Selain kuliah, organisasi juga tetap berjalan. Kedua hal ini diatur dengan baik. "Menurut saya dalam menjalankan keduanya memang harus benar-benar sejalan. Mulai dari memanage waktu supaya keduanya bisa berjalan dengan baik," tutur anak tunggal itu. "Dengan pencapaiannya menjadi lulusan terbaik, sekarang saya sudah bekerja sebagai staf di Unit Jaminan Mutu (UJM) Internal FIB UHO," tandas Entin Haryanti mengakhiri. <strong>Penulis: Basisa</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://www.youtube.com/watch?v=oPZj98jH0KQ
Discussion about this post