“Maksudnya perspektif amarah disini adalah, banyak keresahan, kejanggalan yang tidak sesuai ekspektasi aku. Sehingga banyak keputusan di masa aku remaja, di masa aku kuliah yang aku tidak bisa ambil dari keputusan pribadiku. Overall EP ini masih seputar keriuhan di otakku yang masih merespon masa lalu yang kok dulu kenapa kayak gini, kenapa kayak gitu, selalu menentang dan sebagainya. Walaupun mood overall nya amarah, ada juga beberapa lagu yang merepresentasikan memori-memori
manisku. Jadi tidak melulu amarah, masih ada manis-manisnya, tapi overall perspektif utamanya masih keresahan dan amarah,” tambah Poetrow.
Penyanyi hip-hop asal Pulau Kei, Provinsi Maluku ini pertama bersentuhan dengan hip-hop ketika ia dikenalkan oleh kakaknya pada 2005-2006 dengan Linkin Park dan
Jay-Z. Pada 2013, Poetrow berhijrah ke Malang untuk kuliah dan membangun portofolio sebagai 3D animation artist dan produser video musik hip-hop dengan nama Movos (@movos.corn_).
Poetrow memutuskan untuk mengawali karir hip-hop solonya sebagai Pedro pada 2020 dengan lagu “West Melanesia feat. Keilandboi”. Poetrow bermetamorfosa dari Pedro menjadi Poetrow ketika memasuki 2023 saat berencana memproduksi EP Onotan.
Untuk nuansa dan pengaruh EP Onotan, Poetrow banyak mengeksplorasi musik hip-hop 2000an seperti G-Unit dan 50 Cent. Lyric yang disampaikan juga menonjolkan kearifan lokal yaitu perpaduan bahasa Maluku, Inggris dan Indonesia.
Ada 6 lagu yang hadir dalam EP Onotan yang siap menggoyang berbagai ruang dengar di seluruh tanah air. Enam lagu itu antara lain yaitu, Change, Illusion ft. Nara, Hello, Gimme, Pesta ft. Keilandboi, dan Mode. Poetrow sendiri sebenarnya sudah memulai produksi EP Onotan sejak 2022 di proses drafting lagu.
Discussion about this post