“Setiap bulan TPPS bertemu untuk berkoordinasi ada unsur KUA, Kamituwo Kelurahan, Puskesmas, PKK, dan Penyuluh KB. Dalam pertemuan ini baik KUA, Kamituwo, maupun Puskesmas selalu saling memberikan informasi mengenai calon pengantin yang datang yang otomatis saat datang untuk mendaftar perkawinan atau memeriksakan kesehatan langsung diarahkan untuk registrasi Elsimil.” demikian dijelaskan Sri Esti.
Jika ada calon pengantin yang dijumpai yang diketahui belum teregistrasi, info tersebut akan ditindaklanjuti oleh TPPS melalui TPK serta Penyuluh KB untuk didatangi dan dibantu registrasi Elsimil.
Sri Esti bersama dua orang Penyuluh KB lainnya di Kapanewon Girimulyo yaitu Supriyanta dan Sugiyati selalu mengupayakan agar tidak ada calon pengantin yang luput dari registrasi Elsimil.
Selain best practice di KUA Girimulyo, juga ditemukan adanya inovasi oleh KUA Umbulharjo Kota Yogyakarta yang membuat aplikasi yang diberi nama Apel Kaca, kependekan dari Aplikasi Elsimil dan Kartu Catin yang dirancang untuk memudahkan registrasi Elsimil.
Dalam forum bertajuk Koordinasi, Evaluasi Program Keluarga Sakinah dan Sosialisasi Penerapan Aplikasi Elsimil Bagi Calon Pengantin ini Koordinator Bidang KSPK Witriastuti Susani Anggraini SE MM dan Subkor Hanrem dr. Aris Nugraha juga memberikan materi teknis tentang Aplikasi Elsimil dan penurunan stunting kepada para Kepala KUA se DIY yang hadir.
Seluruh 78 Kepala KUA hadir, demikian pula lima orang Kepala Seksi Bimas Islam. Acara dipandu oleh moderator Penggerak Swadaya Masyarakat H. Imam Khoiri, S.Ag, ME dari Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag DIY.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post