Faisal memperkirakan, dalam kurun waktu lima tahun terakhir kerugian negara sudah sangat besar, bahkan mencapai ratusan triliun.
Kondisi dilema saat itu memang terjadi di Indonesia. Yakni, tarik ulur kebijakan ekspor bijih nikel. Saat ekspor sedang naik, tiba-tiba dilarang oleh pemerintah.
“Kalau data Indonesia gak ada ekspor, tapi China ada. Tahun 2020 juga terjadi lagi, mengulangi data tahun 2015 dan 2016,” ujar Faisal Basri.
Editor: Irwan
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post