<strong>PENASULTRA.ID, KENDARI</strong> - Ekonomi dan keuangan syariah perlu terus didorong dan beradaptasi dengan kebiasaan baru ditengah pandemi Covid-19 untuk mendukung pemulihan ekonomi. Olehnya, Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengadakan Road To Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sharia Forum menuju ISEF 2021 pada 22 dan 23 Juni 2021. Kegiatan yang mengangkat tema "Bersinergi Membangun Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk Memperkuat Momentum Pemulihan Ekonomi Sultra" dirangkaikan dengan launching lelang wakaf tunia. Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas mengatakan, wakaf merupakan sala satu ajaran agama islam yang memuat pesan kepedulian, berbagi dan upaya melakukan pemerataan kesejahteraan masyarakat. <blockquote class="twitter-tweet"> <p dir="ltr" lang="in">Klaim Lahan Tambang, PT. AKM Dinilai Sesatkan Fakta Hukum <a href="https://t.co/Ci4WvpcflA">https://t.co/Ci4WvpcflA</a></p> — Penasultra.id (@penasultra_id) <a href="https://twitter.com/penasultra_id/status/1432379468098719749?ref_src=twsrc%5Etfw">August 30, 2021</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> "Wakaf juga memiliki dimensi ekonomi karena dapat dijadikan instrumen dalam mengatasi Kesenjangan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat," kata Lukman, Selasa 22 Juni 2021. Berdasarkan hasil survei literasi wakaf nasional, nilai indeks literasi wakaf masih dinilai sangat rendah. Untuk itu perlu dibuat formulasi dan inovasi dalam pengelolaan, pelaporan dan pemanfaatan wakaf tunai sehingga terwujud transparansi dan peningkatan kredibilitas dalam pengelolaannya. "Kami berterimakasih bagi BI yamng mengadakan kegiatan ini. Sebab, ini sejalan dengan visi dan misi Pemprov Sultra, yakni Sultra Beriman dan Beradab," beber Lukman. Ia mengajak semua pihak untuk membumikan dan mengkampanyekan gerakan wakaf tunai nasional di Sultra. Sementara itu, Kepala Perwakilan (KPw) BI Sultra Bimo, Epyanto mengatakan, saat ini negara-negara mulai memandang perekonomian syariah sebagai sumber pertumbuhan baru ekonomi. "Seperti negera Mesir, Arab Saudi dan lainnya," kata Bimo, Selasa 22 Juni 2021. Namun, kata Bimo, hingga saat ini potensi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Padahal, Indonesia telah masuk sebagai top lima negara dengan pengeluaran terbesar untuk beberapa industri seperti halal food, halal fashion dan lainnya. "Ini menunjukkan adanya potensi besar dari Indonesia dari pengguna produk halal. Kami harap kegiatan ini mendorong pengembangan ekonomi syariah secara luas di Sultra," tutup Bimo. <strong>Penulis: Yeni Marinda</strong>
Discussion about this post