Ia menambahkan, penyampaian pesan dengan bahasa ringan dan tema humor lebih mudah dicerna oleh masyarakat. Meskipun bahasa yang digunakan adalah bahasa daerah, namun terdapat terjemahan di bagian bawah video.
Namun, sambung dia, para peserta pengabdian merasa sangat puas dan senang karena mendapatkan banyak pengetahuan baru. Pengetahuan masyarakat semakin baik setelah pengabdian ini.
“Pengetahuan masyarakat semakin baik setelah pengabdian ini. Mereka mulai memahami bahwa bahasa daerah memiliki peran yang cukup signifikan dalan pencegahan dan penanggulangan bahaya Covid-19. Masyarakat diajak dan di perkenalkan berbagai istilah yang berhubungan dengan Covid-19,” tambahnya.
“Istilah-istilah tersebut diterjemahkan kedalam bahasa daerah masing-masing etnik di Abeli. Strategi ini mampu mendorong masyarakat untuk secara tepat menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi, khususnya yang terkait dengan pencegahan dan penanggulangan bahaya Covid-19,” ulasnya.
Narasumber lain, Dr. Maulid Taembo mejelaskan selama proses penyampaian materi, para peserta sangat antusias dan memperhatikan dengan serius setiap materi tersebut. Bahkan, setelah pemateri menyampaikan bahan presentasenya, para peserta sangat antusias dalam menyampaikan pertanyaan dan saran.
Discussion about this post