<strong>PENASULTRA.ID, WAKATOBI</strong> - Salah satu aktivis Aliansi Pemerhati Masyarakat (Ampara) Sulawesi Tenggara (Sultra), Filman Ode membantah adanya dugaan keterlibatan dirinya yang pernah menjadi juru lobi dalam memuluskan material timbunan yang didatangkan dari luar Wakatobi untuk kebutuhan proyek talud Waha. Hal itu disampaikan Filman saat dimintai klarifikasi usai mengadakan aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Wakatobi, Selasa 19 April 2022. Ia juga mengaku tidak pernah menerima sejumlah uang atas kegiatan yang diduga melibatkan dirinya itu. Termasuk tidak pernah memasarkan material galian C dengan harga Rp700 hingga Rp900 ribu. “Teman-teman harus punya bukti dan dari siapa informasi ini. Saya tidak ingin menodai perjuangan saya dengan seperti itu. Apalagi ini bulan puasa. Jangan sampai teman-teman pers yang terima uang dalam kegiatan itu karena selama ini tidak pernah beritakan polemik tambang galian C di Wakatobi,” kata Filman Ode. Menurutnya, ia juga tidak menerima jika disebut-sebut demonstrasi Ampara Sultra dalam menyoroti polemik galian c di Wakatobi adalah bagian dari kekecewaannya dan manuver untuk ikut andil dalam memasok material. “Kenapa saya yang harus disoroti. Pertanyaan itu teman-teman pers menuduh saya seakan-akan saya terlibat dalam kegiatan itu. Apa kepentingan teman-teman pers soroti saya,” tegas Filman. Untuk diketahui, dugaan keterlibatan Filman Ode sebagai juru lobi dalam upaya mendatangkan material galian C untuk kebutuhan proyek talud Waha mencuat ditengah aksi unjuk rasa Ampara Sultra yang menyoroti polemik galian c di Wakatobi. Menurut sumber yang enggan menyebutkan namanya, Filman Ode diduga terlibat dalam memuluskan material timbunan yang didatangkan dari luar Wakatobi untuk kebutuhan proyek talud Waha melalui pelabuhan pangulubelo akhir tahun lalu. Aktivitas bongkar material di pelabuhan Pangulubelo kala itu sempat disoroti publik karena dinilai pembongkaran material di pelabuhan tersebut tidak tepat. Sebab bukan pelabuhan khusus dan mengganggu aktivitas kepelabuhanan. Dikatakannya, dalam kegiatan tersebut Filman diduga berperan sebagai juru lobi. Dari kegiatan itu, yang bersangkutan menerima sejumlah uang. Bahkan Filman juga disebut-sebut mencari pembeli dari kalangan warga yang membutuhkan material untuk pembangunan dengan nilai Rp750 - Rp900 ribu. <strong>Penulis: Deni La Ode Bono</strong> <strong>Editor: Yeni Marinda</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/lA_GXcG7E3k
Discussion about this post