PENASULTRA.ID, WAKATOBI – Wakatobi merupakan salah satu kabupaten yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra). Wakatobi telah dikenal dengan surga bawah lautnya dengan warna-warni soft coral yang begitu banyak serta ikan-ikan kecil beraneka jenis.
Tapi tak hanya wisata alamnya yang sangat mempesona, Wakatobi juga memiliki kuliner khas yang menggugah selera.
Salah satu makanan khas yang wajib Anda cicipi saat berkunjung ke Kepulauan Tukang Besi (pandai besi) ini adalah Luluta. Konon katanya, makanan ini asalnya dari pulau paling ujung di Wakatobi yaitu Pulau Binongko.
Meski demikian saat ini Luluta banyak ditemukan di Wanci Pulau Wangi-Wangi. Luluta merupakan nasi bakar khas Wakatobi yang di buat dari nasi yang dimasak didalam bambu.

Cara Membuat Luluta
Memasak Luluta ternyata tak begitu susah seperti kelihatannya. Maria (42), penjual Luluta yang tinggal di Kelurahan Wanci, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan menjelaskan cara pembuatan Luluta.
Rasa Luluta yang gurih bahan dasarnya adalah beras pulut, beras putih atau beras kampung (beras merah) yang bisa menjadi pilihan, disesuaikan keinginan. Bahan lainnya yaitu santan kelapa, daun pisang dan pohon bambu.
Cara membuatnya cukup sederhana. Pertama beras dicuci bersih dengan air mengalir lalu tiriskan. Sembari menunggu siapkan potongan bambu hutan yang berdiameter antara 6 cm hingga 8 cm dan daun pisang yang masih muda.
Bambu dipotong sesuai ukuran ruas. Ruas bambu bagian bawah jangan dipotong (jangan dihilangkan), sedangkan ruas bambu bagian atas dipotong, sebagai tempat memasukkan beras.
Setelah ruas bambu dipotong, maka berikutnya bersihkan bagian dalam bambu. Cuci dengan air bagian dalam bambu sehingga kotoran dalam bambu tidak ada yang melekat.
Setelah itu, beras yang telah ditiriskan tadi dicampur dengan santan kelapa dan bumbu dibungkus dengan daun pisang yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran bambu.
“Bumbunya bawang merah, minyak, dan garam,” kata Maria, Selasa 12 November 2024.

Setelah itu beras yang tadi ditiriskan dicampur dengan santan dan bumbu lalu bungkus dengan daun pisang. Besar bungkusan beras sesuaikan ukuran bambu yang dipakai. Rapikan, lubang pada sisi ujung bambu ditutup rapat dengan menggunakan daun pisang yang masih tersisa.
Setelah selesai, buat tempat sandaran pembakaran Luluta dengan menggunakan kayu yang dapat bertahan lama terkena bara api. Biasanya memakai kayu seukuran lengan orang dewasa.
Selanjutnya buat bara api di tempat sandaran bambu Luluta. Bambu yang berisi beras lalu dipanggang secara vertikal di atas bara api. Bara api untuk membakar nasi bambu dapat dengan menggunakan arang, kayu bakar atau batok kelapa kering.
Discussion about this post