“Amankan perut rakyat, kalo perut rakyat sudah aman, berarti hati rakyat sudah aman. Kalau hati rakyat sudah aman berarti pikiran rakyat juga aman, lalu mulut akan aman dan akan tertib untuk menghormati siapapun. Dan terakhir, amankan tangan rakyat agar dia tidak mencuri atau membunuh hanya karena dia lapar,” ucap Johanes.
Johanes lantas mengapresiasi kepekaan Presiden Prabowo Subianto dalam memahami apa yang menjadi persoalan mendasar bagi masyarakat Indonesia.
Ia menyadari bahwa pelaksanaan MBG masih belum sempurna, tapi menurutnya ini adalah suatu proses yang sudah sesuai dengan jalan untuk menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
“Kita nggak bisa sulap, tapi kita bersyukur bahwa Presiden kita sudah mulai menyuarakan kesadaran kita untuk melihat Indonesia secara konkret,” ucapnya.
Johanes juga menyadari bahwa persoalan gizi ini tidak mampu diselesaikan dalam waktu singkat. Menurutnya, ini juga bukan persoalan yang mudah. Karena itu, ia mengapresiasi Prabowo karena sudah berani dan bersedia untuk memulainya.
“Lima tahun tidak cukup untuk membangun konstruksi Indonesia bergizi. Kita sedang berusaha untuk membalik piramida konstruksi sosial masyarakat kita, dimana yang besar sejahtera bergizi itu banyak di atas. Sementara yang kurang bergizi itu kurang di bawah,” paparnya.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post