“Ketika pengawasan ini berjalan kan ada banyak informasi yang dikumpulkan. Seperti sebaran lokasi penangkapan, alat tangkap dan hasil tangkapan, data ini nantinya bisa dipakai oleh kelompok PAAP untuk mengevaluasi efektifitas pengelolaan kawasan PAAP mereka,” kata Raymond.
Menurutnya, data yang dikumpulkan kelompok PAAP akan diinput menjadi data digital. Data ini selanjutnya dapat diakses secara real time, diolah dan digunakan sesuai kebutuhan pengelolaan kawasan dan perikanan.
“Data digital tersebut, nantinya juga dapat diakses serta dimanfaatkan untuk perencanaan program dari lintas bidang seperti Bidang Pengawasan atau PSDKP, Bidang Perikanan Tangkap, dan Bidang Pengelolaan Ruang Laut DKP Sultra,” ujar Raymond.
Sejalan dengan itu, akurasi data dikumpulkan kelompok PAAP berdasarkan pengawasan lapangan oleh DKP Sultra dinilai sangat penting untuk menentukan arah kebijakan pemerintah di sektor perikanan.
Untuk diketahui, pelatihan pengawasan berbasis masyarakat di Baubau tersebut turut dihadiri Kabid Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) DKP Sultra, Ir. Azai.
Berikut perwakilan PSDKP Satker Bau-Bau, Polair Pangkalan Buton, PosAL Bau-Bau, Fasilitator Program PAAP Dinas Perikanan Kabupaten Buton, Buton Selatan, Buton Tengah dan Muna.
Penulis: Yeni Marinda
Discussion about this post