<strong>PENASULTRA.ID, JAKARTA</strong> - Kasus investasi bodong kerap terjadi lantaran minimnya literasi dan pemahaman masyarakat tentang investasi yang benar dan legal. Olehnya, PT. Indo Premier Sekuritas terpanggil untuk ikut mengedukasi dan mencerdaskan masyarakat dalam hal investasi. Bekerjasama dengan Sucor Asset Management, Indo Premier mengadakan roadshow edukasi investasi bertajuk "IPOT & Sucor Jalan-Jalan: Atur Portofolio Jangan FoMO" secara daring pada Sabtu 26 Maret 2022. Brand Manager IPOTFund dari PT Indo Premier Sekuritas, Octaviantika Benazir Kumala mengatakan, rendahnya literasi menyebabkan penipuan dan investasi bodong masih tetap eksis. Roadshow edukasi investasi perdana kali ini menyasar masyarakat di wilayah Sumatera. Kedepannya, roadshow ini akan merambah provinsi lain di Indonesia. "Roadshow daring ini secara khusus bertujuan meningkatkan literasi dan inklusi sehingga kuantitas dan kualitas investor dan calon investor ikut terdongkrak," kata Octaviantika. Salah seorang narasumber dalam roadshow edukasi investasi, Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumatera Utara, Muhammad Pintor Nasution mengatakan, ada delapan kesalahan umum yang dilakukan investor pemula dan tetap saja marak hingga 2022 ini. Kedelapan kesalahan tersebut yakni investasi dengan dana utang, memborong habis di awal, Fear of Missing Out (FoMO) dan menelan rekomendasi mentah-mentah. "Kemudian panik atau kalap terhadap fluktuasi, tidak punya trading atau investing plan, tidak mau upgrade diri dan tidak melakukan diversifikasi," ujar Pinto. Ia menekankan pentingnya cerdas investasi, khususnya bagi generasi milenial dan Gen-Z, dengan prinsip 3P yakni paham, punya dan pantau. Paham artinya investor pemula perlu memastikan mulai dari uang yang memang dialokasikan untuk investasi, memahami dan menetapkan tujuan investasi, memahami profil risiko diri sendiri dan memahami profil risiko dan return setiap produk investasi. "Ingat prinsip don’t put your eggs in one basket, memahami bisnis dan keuangan yang berkaitan dengan produk investasi dan berbagai alat bantu yang disediakan untuk memudahkan pemahaman," beber Pinto. Sedangkan prinsip punya yaitu investor pemula perlu memastikan perusahaan tempat membeli produk investasi layak dipercaya. "Mengenali SID dan fungsi AKSes, membuka rekening dan miliki produk investasi yang diinginkan, memastikan transfer ke rekening yang tepat, mempunyai akses penuh untuk top-up dan penarikan serta rahasiakan username dan password," Pinto menambahkan. Sementara prinsip pantau adalah investor pemula wajib mengecek rekening investasi secara berkala atau ke AKSES, memantau berita dan perkembangan dan kinerja perusahaan yang berkaitan dengan produk investasi dan memantau indikator pergerakan harga supaya bisa memanfaatkan momentum tepat untuk jual atau beli. "Mengenali berbagai alat bantu dalam memitigasi risiko, paham bahwa investasi itu nggak instant, orientasinya jangka panjang dan perlu effort yang perlu dilakukan secara berkala dan rutin dan ingat kalau pasar modal itu dinamis," kata Pinto. Senada, Investment Specialist Sucor Asset Management, Toufan Yamin mengatakan, kesalahan dalam investasi itu sebenarnya simple tapi dampaknya besar, seperti halnya FoMO. Saat ini FoMo tidak hanya ada pada kehidupan sosial, kepemilikan dan karier, tetapi juga ada dalam investasi. "Banyak orang melihat pasar modal sebagai tiket atau cara paling cepat untuk kaya, sehingga ikut-ikutan kawanan (tren) secara tidak rasional dan hanya karena ingin melakukan yang lebih baik dari teman-teman lain," kata Toufan. Olehnya, pada investor pemula, sarannya, wajib cerdas dengan membangun strategi investasi yang cocok dan patuhi hal itu, melakukan pendekatan fundamental dalam berinvestasi dan melakukan melakukan riset yang memadai serta tahu kapan harus exit. "Kenapa banyak orang yang investasi di saham atau reksa dana tidak untung-untung, karena ketika naik baru beli, ketika turun malah jual atau cut loss. Ketika orang pada koar-koar beli, seseorang hanya ikut-ikutan beli tanpa tahu kinerja historisnya. Investor wajib rasional," Toufan menegaskan. Produk reksa dana milik Sucor Asset Management, katanya, secara data dan histori memiliki kinerja yang baik mulai dari Reksa Dana Sucorinvest Equity Fund, Reksa Dana Sucorinvest Stable Fund dan Reksa Dana Sucorinvest Sharia Money Market Fund. Produk-produk reksa dana berkinerja positif dari Sucor Asset Management yang aman dan cocok untuk pemula tersebut kini mudah dibeli, salah satunya melalui platform IPOTFund milik PT Indo Premier Sekuritas yang sudah terintegrasi dalam aplikasi IPOT. Komika Yudha Keling yang selama ini mengaku banyak kena FoMO dan pompom pun kini menjadi sadar dan lebih rasional dalam investasi, sehingga investasinya tidak lagi memilih produk-produk yang terlalu berisiko. Ia lebih memilih produk yang aman, tapi tumbuh. "Walaupun lambat, tapi tetap tumbuh. Risikonya didahuluin, bukan pertumbuhannya. Dulu yang dicari pertumbuhannya," Yudha memungkas. <strong>Penulis: Yeni Marinda</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/Godm1MrmnaY
Discussion about this post