PENASULTRA.ID, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia saat ini tengah menjadi sorotan warga Papua lantaran dinilai lupa akan kampung halamannya sendiri.
Sorotan itu mencuat menyusul peresmian pembangunan pabrik pemurnian dan pengolahan hasil tambang (smelter) PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
Bahlil mengaku dirinya mendapatkan banyak protes dari berbagai kalangan di Papua yang mempertanyakan mengapa smelter tidak dibangun di tanah Papua saja.
“Saya mengikuti betul tentang dinamika yang terjadi di Papua dan Papua Barat, khususnya terkait dengan aspirasi yang disampaikan oleh saudara-saudara saya baik itu Kadin, asosiasi, organisasi kepemudaan, adat, bahkan sebagian dari kelompok intelektual itu menyampaikan saran kenapa smelter dibangun di Gresik,” kata Bahlil dalam konferensi pers paparan realisasi investasi di Jakarta seperti dilansir dari laman era.id, Rabu 27 Oktober 2021.
Bahlil yang besar di tanah Papua itu lantas menjelaskan bahwa smelter yang dibangun di Gresik telah direncanakan pemerintah sejak 2017-2018 lalu. Lokasi di Gresik dipilih lantaran kala itu infrastruktur di Papua dinilai belum mumpuni, khususnya terkait kelistrikan.
“Saya banyak mendapat protes, surat banyak sekali bahkan ada yang katakan kepada saya, ‘Kakak, seperti kakak bukan dari Papua saja’,” kata mantan ketua umum HIPMI periode 2015-2018 itu.
Usai menerima berbagai protes tersebut, Bahlil mengaku dirinya langsung melakukan komunikasi intens dengan Presiden Jokowi.
Discussion about this post