“Kami akan terus menjadi mitra bagi masyarakat lokal dan memastikan keseimbangan ekonomi, ekologi dan dampak sosial,” ujar Febriany.
Ia berharap, dimulainya proyek pembangunan ini akan dapat menyerap tenaga kerja lokal hingga 12 ribu orang dari pabrik dan tambang.
Kawasan Industri Kendari
Kawasan industri dengan lahan seluas 1.329 hektare ini berada di Kecamatan Abeli dan Kecamatan Nambo, Kota Kendari dengan industri utamanya adalah pabrik baterai listrik.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan, pembangunan Kawasan Industri Kendari merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dengan PT Kendari Kawasan Industri Terpadu.
PT Kendari Kawasan Industri Terpadu sendiri juga telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan China Construction Third Engineering Bureau Grup pada 14 April 2022 lalu.
“Pembebasan lahan dan perizinan pembangunan kawasan industri ini ditargetkan rampung tahun 2023 ini,” kata Asmawa beberapa waktu lalu.
Selanjutnya PT Kendari Kawasan Industri Terpadu pada 2024 akan fokus pada operasional pembangunan kawasan industri ini hingga dapat beroperasi.
Kepala DPMPTSP Kota Kendari, Maman Firmansyah mengatakan, Pemkot Kendari akan terus memberikan dukungan dengan harapan kehadiran kawasan industri ini nantinya akan menyerap kurang lebih 90 ribuan tenaga kerja. Kemudian pertumbuhan ekonomi di Kendari dapat mengalami kenaikan yang signifikan.
Maman menjelaskan, dalam MoU dengan China Construction Third Engineering Bureau Grup itu, pihaknya mensyaratkan agar memprioritaskan warga Kendari dan Sultra dalam perekrutan tenaga kerja.
“Paling tidak, minimal 70 persen tenaga kerjanya adalah warga Kota Kendari dan warga Sultra,” Maman menambahkan.
Senada, Komisaris Utama PT Kendari Kawasan Industri Terpadu, Hery Asiku mengatakan, kawasan industri ini akan melibatkan tenaga kerja dalam jumlah besar.
“Kesempatan kerja sebanyak 95.810 orang dari berbagai keahlian. Dengan demikian kawasan ini akan berdampak pada bangkitnya ekonomi yang sangat signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar daerah,” ujar Hery.
Dibeberkannya, pada tahap pertama di wilayah Kecamatan Abeli, dengan luas pada 400 hektare dari total 1.700 hektare dimulai untuk tahap konstruksi pabrik, pihaknya memberikan investasi saham sebesar USD 1 miliar.
Dengan fokus hirilisasi bubuk nikel mangan dan sulfat, sebagai bahan baku untuk baterai dan alat-alat penyimpanan rumah tangga serta alat berat. Kedepannya juga akan ada industri pertanian dan perikanan.
Discussion about this post