Pengacara muda ini mengatakan, perkembangan media di era digital yang semakin dinamis, maka selain sebagai pengawal kebijakan publik, pers juga memiliki tantangan besar dalam menangkal hoaks dan disinformasi yang dapat mengganggu stabilitas sosial dan ekonomi, termasuk di sektor ketahanan pangan.
“Di era digital, arus informasi begitu cepat dan luas. Namun, tantangan terbesar adalah menjaga integritas dan objektivitas. Pers harus tetap memegang teguh prinsip keberimbangan, menyajikan berita yang faktual, serta mengedukasi publik agar tidak terjebak dalam narasi yang menyesatkan. Dengan begitu, pers akan semakin kuat dalam mengawal kebijakan yang berpihak pada rakyat,” ujarnya.
Jurnalisme yang sehat dan profesional, kata Kamal, akan menjadi fondasi kuat bagi visi Indonesia Emas 2045. Di mana pers yang bebas dan bertanggung jawab dapat membantu mendorong pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Di momen HPN tahun ini, Geradin Sultra juga memberikan apresiasi tinggi kepada insan pers yang terus berkomitmen dalam menyajikan informasi yang berkualitas dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Discussion about this post