<span style="font-size: 17px"><strong>PENASULTRA.ID, KENDARI</strong> - Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra resmi melaunching </span><span style="font-size: 17px">Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).</span> <span style="font-size: 17px">Launching GNPIP Sultra tersebut dilaksanakan di Kota Baubau pada Selasa 18 Oktober 2022.</span> <span style="font-size: 17px">Gubernur Sultra yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM), Abdul Rahim mengatakan, </span><span style="font-size: 17px">launching GNPIP dalam rangka menjalankan instruksi Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) untuk mengajak masyarakat melakukan pengendalian inflasi.</span> <span style="font-size: 17px">Hal itu dimulai dari rumah tangga. Salah satunya dengan menanam tanaman holtikultura di pekarangan rumah.</span> <span style="font-size: 17px">"Saya yakin dengan berbagai potensi yang dimiliki Sultra serta sinergi yang baik antara pemda, komponen pemerintah dan masyarakat, tantangan inflasi di Sultra dapat kita atasi," kata Andul Rahim. </span> <span style="font-size: 17px">Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sultra, Doni Septadijaya mengatakan, di</span><span style="font-size: 17px">tengah pertumbuhan ekonomi yang tinggi, nyatanya Indonesia termasuk Sultra masih menghadapi tantangan kenaikan inflasi, khususnya harga komoditas hortikultura seperti cabai dan bawang merah.</span> <span style="font-size: 17px">Per September 2022, </span><span style="font-size: 17px">Sultra mengalami inflasi sebesar 0,42 persen. </span><span style="font-size: 17px">Komoditas yang menyumbang inflasi antara lain kenaikan harga bensin dan peningkatan harga tarif angkutan udara.</span> <span style="font-size: 17px">"Namun inflasi ini ditekan oleh penurunan harga komoditas perikanan serta berbagai upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan," ujar Doni.</span> <span style="font-size: 17px">Meski demikian, Sultra</span><span style="font-size: 17px"> telah menjadi salah satu daerah yang sangat responsif dalam implementasi GNPIP yang diwujudkan melalui launching gerakam tanam cabai kendalikan inflasi atau lebih dikenal dengan Gerakan Tabe Di.</span> <span style="font-size: 17px">"Implementasinya telah diperluas di berbagai daerah seperti Konawe Selatan, Konawe Utara, Kolaka Timur hingga Bombana," kata Doni.</span> <span style="font-size: 17px">Ia mengatakan, </span><span style="font-size: 17px">kolaborasi aktif antara BI, pemerintah dan stakeholder lainnya sangat diperlukan untuk mengawal pertumbuhan dan menjaga stabilitas ekonomi di tengah gejolak politik yang terjadi.</span> <span style="font-size: 17px">"Mari bersama kita perkuat sinergi untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat," Doni memungkas.</span> <span style="font-size: 17px">Untuk diketahui, acara</span><span style="font-size: 17px"> launching GNPIP Sultra juga dirangkaikan dengan p</span><span style="font-size: 17px">enandatanganan kerja sama (MoU) komitmen transaksi pemda di Sultra serta elektronifikasi transaksi pemda di Sultra.</span> <span style="font-size: 17px">Kemudian penandatanganan KAD bawang merah antara Kota Baubau dan Kabupaten Buton Selatan (Busel) serta KAD telur ayam antara Kota Kendari dan Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).</span> <span style="font-size: 17px">Lalu, </span><span style="font-size: 17px">penyerahan PSBI Alsintan dan Saprotan serta 70.000 bibit cabai merah, penyerahan PSBI Pasar Digital Baubau serta leaders talk.</span> <strong><span style="font-size: 17px">Penulis: Yeni Marinda</span></strong><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_221018_131739_047.sdocx-->
Discussion about this post