Menurut rilis Data Kependudukan Bersih (DKB) Semester I Tahun 2024 sebelumnya, dari total jumlah penduduk sebanyak 282.477.584 jiwa per 30 Juni 2024, usia produktif 15-64 tahun sebesar 69,58%, atau 196.558.195 jiwa, diikuti oleh usia muda 0-14 tahun sebanyak 64.833.766 (22,95%) (dukcapil.kemendagri.go.id).
Apabila dalam usia produktif dan usia muda tersebut dimanfaatkan dengan baik, maka tidak mustahil untuk mewujudkan Indonesia emas 2045.
Diharapkan, Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat akan membangun fondasi untuk mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan dunia. Dengan nilai-nilai karakter yang kuat, generasi ini akan dapat mengubah Indonesia menjadi negara yang maju, sejahtera, dan berdaya saing pada tahun 2045.
Jika tujuh kebiasaan ini benar-benar dilakukan, akan sangat berdampak pada masa depan Indonesia. Anak-anak yang tumbuh dengan kebiasaan baik akan menjadi pemimpin masa depan yang jujur, produktif, dan memiliki kepedulian sosial yang kuat.
Akibatnya, cita-cita Indonesia emas 2045 adalah hal yang tidak mustahil bisa Indonesia wujudkan.
Tujuh Kebiasaan dan Peran Serta Semua Pihak
Program “Strategi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” yang dicanangkan oleh Kemendiksasmen adalah sebuah langkah strategis yang patut diapresiasi.
Pertama adalah kebiasaan penting untuk bangun pagi menunjukkan kedisiplinan dan produktivitas. Anak-anak yang terbiasa bangun pagi cenderung lebih siap untuk memulai hari dengan semangat dan energi. Hal ini didukung oleh kebiasaan beribadah, yang sejak kecil menanamkan nilai moral dan spiritual, yang menghasilkan karakter yang lebih kuat dan berakhlak.
Untuk menghasilkan generasi yang sehat dan cerdas, olahraga juga sangat penting. Anak-anak akan lebih bugar dan memiliki konsentrasi yang lebih baik dalam belajar jika mereka berolahraga secara rutin. Di sisi lain, makan makanan yang sehat dan bergizi memastikan bahwa mereka mendapatkan semua nutrisi yang mereka butuhkan untuk berkembang dengan baik.
Discussion about this post