<span style="font-size: 17px;"><strong>PENASULTRA.ID, KENDARI</strong> - Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) </span><span style="font-size: 17px;">Sulawesi Tenggara (Sultra) </span><span style="font-size: 17px;">terus mendorong </span><span style="font-size: 17px;">pemulihan industri pariwisata pasca pandemi Covid-19.</span> <span style="font-size: 17px;">Olehnya, bersama Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Sultra kembali mengadakan pertemuan bersama pemerintah daerah (pemda), para pelaku dan komunitas industri pariwisata serta seluruh stakeholder di salah satu hotel di Kota Kendari, Senin 22 Agustus 2020</span> <span style="font-size: 17px;">Pertemuan tersebut dikemas dengan acara ngopi bareng 2 yang</span><span style="font-size: 17px;"> menghadirkan sejumlah narasumber, diantaranya Kadis Pariwisata Sultra, Beli Harli Tombili, Direktur Bank Sultra, Abdul Latif, Dosen UHO Kendari, Muhamad Aswan Zanynu dan Sekretaris Bapenda Kendari.</span> <span style="font-size: 17px;">Ketua GIPI Sultra, Hugua mengatakan, pandemi Covid-19 yang melanda dunia belum sepenuhnya usai, dan di saat yang bersamaan pula terjadi konflik global yang turut mempengaruhi pergerakan pariwisata.</span> <span style="font-size: 17px;">Konflik global yang terjadi seperti Rusia dan Ukraina serta Amerika Serikat dan Cina yang berpotensi menimbulkan ketegangan baru berdampak pada terganggunya rantai pasok pangan dan energi yang berakibat pada pelemahan ekonomi dan naiknya inflasi.</span> <span style="font-size: 17px;">"Banyak wisatawan asing asal Eropa dan belahan dunia lainnya yang enggan melakukan perjalanan wisata karena masalah-masalah ekonomi. Yah, ini tahun-tahun yang sulit. Tapi saya percaya kondisi ini tak akan berlangsung lama," kata mantan Bupati Wakatobi dua periode ini.</span> <span style="font-size: 17px;">Menurut Anggota Komisi II DPR RI ini, pertemuan ini a</span><span style="font-size: 17px;">dalah salah satu cara untuk menyatukan persepsi agar move on dari serangan pandemi, sehingga bisa bersama-sama menyusun roadmap pengembangan pariwisata di Sultra.</span> <span style="font-size: 17px;">"Jadi kita bicara bagaimana pemasaran dan keluar dari status quo. Bagaimana kita bisa moveon dari pandemi," ujar politisi PDI Perjuangan ini.</span> <span style="font-size: 17px;">Ia mengatakan, peran semua pihak dalam mendorong pemulihan industri pariwisata dangat penting. </span> <span style="font-size: 17px;">"Yaitu bagaimana penyaluran kredit perbankan di sektor pariwisata, dan terkait bagaimana kebijakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam membuat peta jalan baru atau road map tentang perkembangan pariwisata,” Hugua menambahkan.</span> <span style="font-size: 17px;">Hugua menyarankan agar pemerintah daerah mengeluarkan kebijakan relaksasi bagi para pelaku usaha di industri pariwisata.</span> <span style="font-size: 17px;">“Selama tahun 2019 sampai 2022 itu masa pandemi, sehingga dibutuhkan kebijakan relaksasi baik dalam bentuk insentif, keringanan berbentuk cicilan, dan sebagainya,” Hugua memungkas.</span> <strong><span style="font-size: 17px;">Penulis: Yeni Marinda</span></strong><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_220823_085219_988.sdocx--> <strong><span style="font-size: 17px;">Jangan lewatkan video populer:</span></strong> https://youtu.be/Gtcapnk_x6I
Discussion about this post