“Tak hanya itu, diketahui HRS merupakan Pimpinan FPI yang sempat membuat kegaduhan ditengah-tengah masyarakat dengan mengatasnamakan agama sebagai isunya pada 2016 lalu,” beber Saswal.
Untuk itu, ia menegaskan menolak kedatangan HRS apabila hanya untuk mengganggu stabilitas masyarakat Kendari. Saswal meminta HRS mengadakan safari dakwah secara virtual.
“Kalau motifnya hanya melakukan dakwah atas nama agama saya pikir bisa dilakukan melalui virtual. Sebagai organisasi nasionalis, kami menginginkan agar tidak terjadi politisasi agama disendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,” tambahnya.
“Karena negara kita kita adalah negara Pancasila. Semua agama jelas mengajarkan keharmonisan dan ketentraman kepada umatnya. Kita harus jaga ketentraman masyarakat ditengah pandemi covid-19 saat ini,” tutup Saswal.
Discussion about this post