<strong><a href="http://penasultra.id/" target="_blank" rel="noopener" data-saferedirecturl="https://www.google.com/url?q=http://PENASULTRA.ID&source=gmail&ust=1613733789787000&usg=AFQjCNEm6qGxHUjSrm4XNVQjbj0TN9Cv2A">PENASULTRA.ID</a>, KENDARI</strong> – Habib Rizieq Shihab (HRS) direncanakan akan melakukan safari dakwah di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada dua atau tiga bulan kedepan. Meski masih terbilang lama, namun rencana kedatangan HRS di Bumi Anoa tersebut mendapat pro dan kontra dari masyarakat, salah satunya datang dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kendari. Ketua GMNI Kendari, Saswal Ukba mengatakan, ada beberapa alasan yang membuat dirinya tidak menginginkan kedatangan HRS. Diantaranya karena pandemi Covid-19. “Saat ini di Sultra masih rentan dengan penularan Covid-19. Sesuai data terkini sebanyak 5.897 kasus positif di Sultra. Artinya kasus covid-19 belum mereda. Apabila diadakan safari dakwah maka pasti akan memunculkan perkumpulan banyak orang yang rentan dengan penularan virus pastinya,” kata Saswal, Sabtu 21 November 2020. Apalagi, katanya, 10 November 2020 lalu, HRS baru saja kembali dari Arab Saudi, dimana terdapat ribuan orang berkerumun melakukan penjemputan hingga merusak fasilitas negara yang ada. <blockquote class="instagram-media" style="background: #FFF; border: 0; border-radius: 3px; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width: 540px; min-width: 326px; padding: 0; width: calc(100% - 2px);" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/CVE-u8wJ69b/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14"> <div style="padding: 16px;"> <div style="display: flex; flex-direction: row; align-items: center;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div> </div> </div> <div style="padding: 19% 0;"></div> <div style="display: block; height: 50px; margin: 0 auto 12px; width: 50px;"></div> <div style="padding-top: 8px;"> <div style="color: #3897f0; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: 550; line-height: 18px;">View this post on Instagram</div> </div> <div style="padding: 12.5% 0;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px; align-items: center;"> <div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px);"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; height: 12.5px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px; flex-grow: 0; margin-right: 14px; margin-left: 2px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px);"></div> </div> <div style="margin-left: 8px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style="width: 0; height: 0; border-top: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-bottom: 2px solid transparent; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg);"></div> </div> <div style="margin-left: auto;"> <div style="width: 0px; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-right: 8px solid transparent; transform: translateY(16px);"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; flex-grow: 0; height: 12px; width: 16px; transform: translateY(-4px);"></div> <div style="width: 0; height: 0; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-left: 8px solid transparent; transform: translateY(-4px) translateX(8px);"></div> </div> </div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div> </div> <p style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;"><a style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none;" href="https://www.instagram.com/p/CVE-u8wJ69b/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" target="_blank" rel="noopener">A post shared by Penasultra.id (@penasultra.id)</a></p> </div></blockquote> <script async src="//www.instagram.com/embed.js"></script> “Tak hanya itu, diketahui HRS merupakan Pimpinan FPI yang sempat membuat kegaduhan ditengah-tengah masyarakat dengan mengatasnamakan agama sebagai isunya pada 2016 lalu,” beber Saswal. Untuk itu, ia menegaskan menolak kedatangan HRS apabila hanya untuk mengganggu stabilitas masyarakat Kendari. Saswal meminta HRS mengadakan safari dakwah secara virtual. “Kalau motifnya hanya melakukan dakwah atas nama agama saya pikir bisa dilakukan melalui virtual. Sebagai organisasi nasionalis, kami menginginkan agar tidak terjadi politisasi agama disendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,” tambahnya. “Karena negara kita kita adalah negara Pancasila. Semua agama jelas mengajarkan keharmonisan dan ketentraman kepada umatnya. Kita harus jaga ketentraman masyarakat ditengah pandemi covid-19 saat ini,” tutup Saswal. <strong>Penulis: Tissha Said</strong> <strong>Editor: Yeni Marinda</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://www.youtube.com/watch?v=oPZj98jH0KQ
Discussion about this post