Namun, publik mengalami demam narasi sehingga cara memahaminya sejurus pola yang ada seperti keraguan akan hadirnya penyelesaian masalah Gili Trawangan Indah (GTI).
Padahal, kehadiran Gubernur dalam menyelesaikan investasi dapat menumbuhkan kesejahteraan masyarakat melalui MoU/Adendum. Selama ini, publik dipengaruhi oleh psikologi sosial yang tidak menarik sama sekali dalam memahami, menafsirkan proses penyelesaian masalah sehingga bias pengertian.
John Robert Taylor (1999) dalam tulisannya: An Introduction to Error Analysis: The Study of Uncertainties in Physical Measurements. University Science Books, menyebut; kebijakan harus mendekati tingkat akurasi yang menggambarkan realitas dengan kedekatan antara kepala daerah dengan rakyat sebagai titik pusat sasaran pelaksanaan kebijakan.
Secara teoritik, realisasi kebijakan harus lebih dekat kepada rakyat. Ibarat, panah yang menancap lebih dekat dengan pusat sasaran (rakyat), maka dianggap akurat. Semakin dekat sistem pengukuran nilai kebijakan investasi dan sosial yang diterima, sistemnya makin baik dan akurat pula.(***)
Penulis: Pendiri Teluk Saleh Institute (TSI)
Jangan lewatkan video populer:
https://youtu.be/oA-ImlcJNQY
Discussion about this post