Sementara itu, Komisioner KPU Sumut, Benget Silitonga mengatakan 50% lebih pemilih pada Pemilu 2024 berasal dari kalangan usia 17 hingga 45 tahun. Hal itu kata Benget merupakan bonus demografi yang luar biasa.
“Dalam konteks politik elektoral, ini tentu sangat seksi, bagi peserta pemilu untuk digarap dan bagi kita KPU untuk melakukan edukasi pendidikan pemilih,” katanya.
Benget mengungkapkan, soal strategi apa yang dilakukan, di zaman kemajuan teknologi informasi ini. Yakni, salah satunya KPU melakukan pendekatan terkait penggunaan media sosial.
“Jadi, mulai sejak Pemilu diluncurkan 1 tahun lalu, kita menggencarkan sosialisasi di media-media sosial,” terang Benget.
Ketua SMSI Sumut, Erris J Napitupulu menegaskan peran SMSI memberikan kontribusi pada Pemilu 2024 untuk menangkal berita-berita hoaks, yang akan hadapi. Sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang benar sesuai dengan fakta.
“Sebagai media, perusahaan media online, di sini kita mengajak semua pemilih pemula untuk menghindari berita hoaks. Artinya, sama dengan kata Ketua DPRD tadi, bahwa pemilu untuk ke depan lebih soft dan tidak ada ujaran kebencian dan perpecahan,” tegas Erris.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post