Sementara itu, Kepala BKKBN Sultra, Asmar, mengatakan pendataan keluarga dilakukan tersebut untuk validasi data sebagai dasar bagi pemerintah dalam pelaksanaan kebijakan peningkatan dan pemerataan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat.
“Pembangunan dimulai dari perencanaan yang baik, dan perencanaan berdasarkan data yang akurat. Pendataan Keluarga 2021 menghasilkan data mikro keluarga secara by name by address sebagai penyediaan data atau dasar dalam perencanaan dan pemerataan pembangunan,” ulasnya
Menurutnya, Pendataan Keluarga 2021 penting dilakukan untuk memotret dan mengenali keluarga Indonesia. Selain itu, pendataan juga dilakukan agar mengetahui potensi dan kendala keluarga Indonesia dalam fungsi vital di bidang kesehatan, pendidikan, serta ekonomi.
“Pendataan Keluarga 2021, menyediakan profil pasangan usia subur, keluarga dengan balita, keluarga dengan remaja, keluarga dengan lansia, dan aspek kesejahteraan keluarga by name by address yang tidak tersedia secara lengkap pada sumber data manapun,” jelasnya.
Pendataan Keluarga secara serentak 2021 di Sultra tetap menerapkan protokol kesehatan penanganan COVID yakni menjaga jarak, menggunakan masker dan selalu mencuci tangan atau 3M.
Terkait kegiatan Pendataan Keluarga 2021 ini, BKKBN Sultra melibatkan 6.642 kader yang bekerja dimulai 1 April sampai 31 Mei 2021 dengan sasaran pendataan sebanyak 685.833 KK di 17 kabupaten kota se Sultra.
“Pendataan nantinya ada dua, ada yang mendata menggunakan smartphone sebanyak 3.345 kader dan ada yang mendata manual melalui formulir sebanyak 3.297 kader. Khusus Kota Kendari dan Kota Baubau Pendataan Keluarga semua menggunakan smartphone,” pungkasnya.
Editor: Basisa
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post