PENASULTRA.ID, KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka mengatakan, kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana bukan sekadar pernyataan formal, melainkan bentuk komitmen dan perhatian serius pemerintah daerah.
Hal tersebut disampaikan Andi Sumangerukka dalam apel kesiapsiagaan personel dan perlengkapan menyambut perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) di halaman Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra, Kamis 18 Desember 2025.
“Kesiapsiagaan adalah komitmen kita terhadap ancaman yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Kita harus memastikan seluruh komponen, mulai dari TNI, Polri, hingga instansi terkait berada dalam kondisi prima untuk mengamankan logistik dan jiwa masyarakat,” kata Andi Sumangerukka.
Menurutnya, berdasarkan data periode 2022-2026, wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki kerentanan tinggi terhadap ancaman gempa bumi, banjir, dan tanah longsor. Menghadapi momentum Nataru, tantangan meningkat seiring dengan tingginya aktivitas masyarakat di pusat keramaian dan lokasi wisata.
Andi Sumangerukka menekankan pentingnya kesatuan sistem prosedur yang baku namun fleksibel.
“Kita bergerak dalam satu komando agar tidak terjadi tumpang tindih di lapangan. Kelancaran ibadah Natal dan kenyamanan wisatawan harus terjamin tanpa gangguan,” ujar Andi Sumangerukka.
Dalam rangkaian kegiatan ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra juga menggelar Tactical Floor Game (TFG) dan uji Prosedur Tetap (Protap) 02 terkait penanganan bencana tanah longsor.

Discussion about this post