Material jembatan berasal dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Provinsi Sultra. Jembatan ini dinyatakan aman digunakan untuk kendaraan roda dua dan roda empat, dengan kapasitas hingga 25 ton. Pemakaian perdana secara simbolis dilakukan langsung oleh Gubernur setelah acara peresmian.
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, saya nyatakan Jembatan Kota Maju Asera dapat digunakan. Selamat dan sukses atas peresmian penanganan darurat banjir ruas Landawe – Kota Maju Asera melalui pemasangan Jembatan Bailey,” ucap ASR.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara berharap kehadiran jembatan ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan meningkatkan mobilitas, serta pelayanan publik lintas kabupaten dan provinsi, khususnya pada masa-masa darurat bencana seperti banjir.
Usai meresmikan Jembatan Bailey di Desa Sambandete, Gubernur ASR memberikan keterangan kepada media. Kata dia, jembatan tersebut sudah bisa langsung digunakan oleh masyarakat.
ASR menjelaskan, pembangunan jembatan darurat ini merupakan respons cepat atas kondisi banjir yang sempat memutus akses jalan utama.
“Hari ini sudah bisa dilintasi. Sebulan lalu, kendaraan harus naik rakit untuk menyeberang karena banjir. Kami bersama Forkopimda turun langsung melihat kondisi di lapangan dan sepakat membangun Jembatan Bailey sebagai solusi cepat,” ujarnya.
Meski bersifat sementara, ASR menegaskan bahwa jembatan permanen telah direncanakan dan akan mulai dibangun pada 2026 dengan anggaran sekitar Rp60 miliar.
“Karena ini darurat, kita tidak bisa menunggu proses panjang anggaran. Maka kita bangun dulu jembatan Bailey ini. Insya Allah, setelah jembatan permanen terbangun, masyarakat tidak lagi terganggu saat banjir melanda,” pungkas ASR.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post