Cerita di lagu ini diakui pernah dialami oleh DJ Stroo sendiri, yang diharapkan bisa relate dengan kisah banyak orang. Proses produksi lagu ini sebenarnya memakan waktu yang tidak terlalu lama. Tapi menjadi lebih lama karena kesibukan masing-masing personil. Terutama pada saat proses editing, mixing dan mastering.
Dalam penggarapan lagu ini melibatkan beberapa nama, misalnya Echal Gumilang (Bass, keyboard), John Will Darma (gitar) dan mixing mastering yang ditangani oleh Anto Yohanes. Saat mulai memproduksi lagu ini, awalnya DJ Stroo yang juga merangkap sebagai produser banyak mengambil referensi dari girls group K-Pop, misalnya Secret Number, NewJeans hingga Blackpink.
Hal ini untuk bisa menyesuaikan dan sekaligus mengeksplorasi karakter vocal Cathyn. Tapi pada perkembangan lebih lanjut beberapa nama juga menjadi referensi, misalnya Modjo, Techotronic, hingga Purple Disco Machine, yang semuanya merujuk pada sound yang lebih lawas.
DJ Stroo mengaku, saat perjalanan dalam memproduksi lagu ini justru mengalami banyak perubahan dari sisi aransemen.
“Saat perjalanan mengaransemen musik, menurutku jika benar-benar mengadaptasi K-Pop music sepertinya kurang pas buat lagu ini. Aku ingin melebarkan lagi karakternya yang mencampurkan modern dance sound dengan analog sound. Jadinya malah nuansanya lebih pas, apalagi saat sound analognya lebih ditonjolkan, ambience-nya justru melengkapi. Akan tetapi tidak menghilangkan mood dance yang menjadi dasar dari karakter lagu ini,” beber DJ Stroo dalam keterangannya, Senin 17 Februari 2025.
Sementara menurut Cathyn, proses recording tidak banyak menemukan kendala dan cukup lancar, walaupun harus beberapa kali revisi untuk mendapatkan hasil terbaik.
Discussion about this post